Ketum PB.PTMSI Peter Layardi Lay Laporkan Pelatnas Tenis Meja Tetap Berjalan

Di tengah efisiensi anggaran yang dilakukan pemerintah, Ketum Pengurus Besar Persatuan Tenis Meja Seluruh Indonesia (PB.PTMSI) Peter Layardi Lay tegaskan Pemusatan Latihan Nasional (Pelatnas) Tenis Meja tetap berjalan. Hal tersebut disampaikan Peter kepada Ketum Komite Olahraga Nasional Indonesia (KONI) Pusat Letjen TNI Purn Marciano Norman pada Kamis 27 Februari 2025, di Kantor KONI Pusat Senayan Jakarta.

“Terkait dengan Pelatnas jangka panjang, saat ini PTMSI tengah terfokus untuk mempersiapkan atletnya menuju persiapan SEA Games 2025 Thailand.,” lapor Peter. Lokasi Pelatnas tersebut berada di Donic Table Tennis Training Center (DTTTC) Desa Cariu, Kabupaten Bogor. Adapun penghuni Pelatnas merupakan atlet-atlet juara Pekan Olahraga Nasional (PON) XXI Aceh-Sumut 2024 yang melewati tahapan panjang pembinaan.

Ketum KONI Pusat menyampaikan terima kasih, apresiasi dan penghormatan yang setinggi-tingginya kepada Peter dan jajarannya karena mengupayakan pembinaan terus berjalan. Bahkan liga tenis meja juga terus berjalan.

“Saat ini kita sedang buat Liga Nasional kelompok umur setiap 2 bulan, liga yang saya support masih berjalan di Semarang,” terang Peter.

Dilaporkan juga hasil pertemuan Peter dengan Presiden International Table Tennis Federation (ITTF) Petra Sorling di Singapura beberapa waktu lalu. “Kami meminta pengakuan kepada ITTF terhadap  PB.PTMSI sebagai satu-satunya organisasi Tenis Meja di Indonesia yang resmi dan sah, karena sudah ada putusan hukum terkait itu, dualisme yang ada sudah berakhir sejak 2018 dan laporkan pembinaan jangka panjang PTMSI dengan tujuan atlet Tenis Meja Indonesia lolos Olimpiade 2028 di Los Angeles,” Kata Ketum PB.PTMSI.

Legenda Tenis Meja yang mendampingi Peter, yakni Ismu Harinto (atlet Olimpiade Sydney 2000) dan Rossy Syechbubakar (atlet Olimpiade Barcelona 1992, Atlanta 1996 dan Sydney 2000) juga tegaskan harapannya agar masalah organisasi Tenis Meja segera selesai. “Saya dari dulu ingin PTMSI bersatu lagi,” terang Rossy. Atlet yang menjalankan pembinaan dengan proses panjang dari akar rumput, harus memiliki jenjang prestasi di tingkat internasional ketika mewakili Indonesia.

“Saya mengapresiasi langkah-langkah yang dilakukan oleh Pak Peter selaku Ketua Umum PB.PTMSI, saya berharap ke depan prestasi yang dihasilkan oleh atlet-atlet Tenis Meja Indonesia dapat semakin meningkat dan mencapai cita-cita Indonesia Emas pada tahun 2045, mengingat bahwa Tenis Meja menjadi salah satu cabang olahraga Olimpiade, yang atletnya perlu diberikan perhatian khusus,” terang Ketum KONI Pusat.

“Sekarang ini banyak Porprov, Porkot/Porkab, saya rasa PB.PTMSI perlu meninjau guna memantau potensi atlet dan perkembangannya,” sambung Ketum KONI Pusat.

Tak ketinggalan, Peter sampaikan laporan terkait berita yang tidak dapat dipertanggung jawabkan kepada Ketum KONI Pusat. Peter dikabarkan tengah menjalani hukuman akibat masalah pidana. “Saya sangat menyayangkan adanya berita hoax yang tersebar,” terang Peter.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *