KONI Pusat Aktif Terlibat dalam Penyusunan Grand Desain Manajemen Talenta Nasional (MTN) Tahun 2025-2045

Kementerian Perencanaan Pembangunan Nasional / Badan Perencana Pembangunan Nasional  (PPN/Bappenas) RI melakukan penyusunan Grand Desain Manajemen Talenta Nasional (MTN) Tahun 2025-2045 dan RPJMN 2025-2029, terkait Keppres Nomor 21 tahun 2021 tentang Gugus Tugas Manajemen Talenta Nasional (MTN).

Sesuai amanat Perpres 86/2022 tentang DBON dan Permenpora 6/2022 tentang Peta Jalan DBON Tahap I 2021-2024, upaya memastikan sinergi implementasi DBON dalam proses perencanaan pembangunan telah dilakukan, terutama yang termuat dalam Perpres 18/2020 tentang RPJMN 2020-2024 mengenai arah kebijakan, strategi, dan cakupan pengelolaan MTN Bidang Olahraga, RKP 2022 (Perpres 115/2021 tentang Pemutakhiran RKP 2022), penyusunan RKP 2023 (Perpres 108/2022 tentang RKP 2023) PN3-PP7-KP4, pemantauan triwulanan Program dan Kegiatan Prioritas Terkait Olahraga, serta Penyusunan Rancangan Grand Design Manajemen Talenta Nasional (MTN) (termasuk Bidang Olahraga) sesuai amanat Keppres 21/2021 tentang Gugus Tugas MTN.

Wakil I Ketua Umum Komite Olahraga Nasional Indonesia (KONI) Pusat Mayjen TNI Purn Dr.Suwarno mewakili Ketua Umum KONI Pusat Letjen TNI Purn Marciano Norman menghadiri pertemuan merumuskan indikator pembangunan Nasional Bidang olahraga yang bertempat di Hotel Aryaduta Jakarta pada tanggal 22 Juni 2023.

Pada acara tersebut turut hadir beberapa narasumber, antara lain Sekretaris Deputi Bidang Pembudayaan Olahraga Kemenpora, Prof. Dr. Ali Maksum S.Pd, M.Si. dari Universitas Negeri Surabaya dan Direktur Statistik Kesejahteraan Rakyat Badan Pusat Statistik (BPS).

Perencana Ahli Madya Kementerian PPN/Bappenas Mahendra Arfan Azhar menjelaskan visi dari Indonesia emas 2045 yang bertajuk “Negara Nusantara yang Berdaulat, Maju dan Berkelanjutan”. “Negara Nusantara didefinisikan sebagai negara yang mampu memanfaatkan potensi negara kepulauan untuk ketangguhan geopolitik, ekonomi, pertahanan dan keamanan, dan budaya/peradaban bahari,” ujarnya.

Arfan Azhar menyampaikan bahwa tujuan dari pertemuan ini adalah untuk mengonsolidasikan dan menyusun konsep rumusan indikator Pembangunan Nasional Bidang Olahraga dalam Rancangan Teknokratis RPJMN 2025-2029, kemudian membahas rumusan Indikator Pembangunan Nasional Bidang Olahraga dalam Rancangan Teknokratis RPJMN 2025-2029, serta menyepakati rumusan Indikator Pembangunan Nasional Bidang Olahraga yang akan diusulkan dalam Rancangan Teknokratis RPJMN 2025-2029.

Sementara itu, Waketum I KONI Pusat mengatakan bahwa untuk meningkatkan olahraga terdapat dua kunci utama, yaitu meningkatkan partisipasi dan yang kedua memperbanyak event atau kejuaraan.

“Pelatnas yang ideal sesuai dengan ketetapan Kemenpora itu adalah dalam pelaksanaannya harus didukung dengan penerapan Sport Science, karena atlet  memerlukan gizi, tenaga biomekanik,  Physiology, sport nutrision, kepelatihan, sports Intelligence, dan penelitian”, ungkap Suwarno. 

Lebih lanjut Suwarno menyampaikan bahwa kita memerlukan tenaga ahli yang dapat mendorong aspek ini. Namun, pada realitasnya, fakultas keolahragaan di Tanah Air menghasilkan Pelatih Olahraga hanya sebanyak 14-16%. Tentu hal ini perlu menjadi perhatian agar ke depannya kita dapat memaksimalkan potensi olahraga dengan cara mengelola dan membina para pelaku olahraga kita.

“Saya pikir indikatornya harus mencakup pilar-pilar pembinaan olahraga prestasi, bagaimana tentang rencana kebijakannya, sarana prasarana, jumlah atlet, serta pelaku olahraga lain yang terlibat”, tambahnya.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *