KONI Pusat Motivasi Lansia Bisa Sehat, Kuat dan Berprestasi sebagai Atlet 

Dalam rangka memperingati Hari Lansia Sedunia setiap 1 Oktober, sebuah diskusi digelar di kantor BPJS Kesehatan Jakarta dengan tema “Lansia Sehat Kuat Indonesia Hebat”. Kegiatan itu terlaksana berkat kolaborasi Sincere Foundation, BPJS Kesehatan dan Komite Olah Raga Nasional ( KONI) Pusat serta beberapa pendukung.

Menginjak Lanjut Usia (Lansia), bukan berarti tidak bisa menjadi atlet berprestasi.Hal tersebut yang disampaikan Ketum KONI Pusat Letjen TNI Purn Marciano Norman yang diwakili Wakabid II Media dan Humas, Ayu Dyah Pasha. 

“Bicara prestasi olahraga, kita bicara Merah Putih, olahraga adalah pemersatu bangsa. Atlet olahraga prestasi tidak terbatas pada pemuda, ada beberapa atlet yang sudah senior.,” sebut Ketum KONI Pusat dalam sambutan yang dibacakan Ayu Dyah Pasha. 

“Pada Asian Games 2022 Hangzhou, ada Kiran Shiv Nadar dari India sebagai atlet tertua cabor bridge. Ia berusia 72 tahun,” sebut Ayu Dyah Pasha sambil menyinggung suaminya yang merupakan atlet golf senior.

Pada Olimpiade Tokyo 2020, ada atlet berkuda Equestrian asal Australia, Mary Hanna yang kala itu berusia 66 tahun. Nenek tiga cucu itu telah ikut Olimpiade  tahun 1996, 2000, 2004, 2012 and 2016.

Ada juga cabang olahraga lainnya yang juga ramah dengan usia senior. “Seperti Berkuda Equestrian, catur, bridge, dan sebagainya. Oleh karenanya tepat tema kali ini lansia sehat kuat Indonesia hebat.,” sambungnya. 

Merujuk pada kebugaran dan kesehatan masyarakat, Ketua Dewan Pengawas BPJS Kesehatan, Bapak Prof.dr.Abdul Kadir, Ph.D kaitkan dengan angka harapan hidup. Selain itu, dengan bugar dan sehatnya masyarakat khususnya lansia, klaim BPJS juga akan lebih kecil. 

“Lansia merupakan satu siklus kehidupan yang natural. Maka kesehatan harus dipelihara dengan berolahraga, dan nantinya piramida penduduk Indonesia akan lebih di dominasi oleh Lansia, dikarenakan angka penduduk di Indonesia meningkat dan saat ini pasangan muda lebih memilih untuk memiliki anak satu atau tidak menikah.” kata Ketua Dewan Pengawas BPJS Kesehatan.

Pada saat ini cakupan peserta  mencapai 90,34% dari total populasi penduduk Indonesia. Hal tersebut patut diapresiasi karena butuh waktu lama untuk mencapai 100%.

Jepang butuh waktu 36 tahun untuk mencakup angka 100%, Belgia butuh 118 tahun dan Luxemburg butuh 72 tahun. 

Setelah penjelasan tentang jaminan sosial, pembawa acara Twinda Rarasati memandu pada puncak acara, yakni bincang dengan Ade Rai.

Banyak pelajaran berharga tentang kesehatan dan kebugaran yang disampaikan Ade Rai. Salah satunya adalah puasa yang mana memiliki banyak manfaat bagi kesehatan. Tak ketinggalan dijelaskan juga tentang gizi yang begitu signifikan untuk kesehatan. 

Olahraga menjadi salah satu yang terpenting untuk membuat tubuh sehat. Kompetisi tubuh harus baik untuk sehat dan bugar, seperti darah lancar, tulang kuat, otot kencang, rendah lemak dan organ sehat.

Video

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *