KONI Pusat Rencanakan Bangun Kerja Sama Olahraga dengan Brunei Darussalam
Bicara olahraga bukan hanya tentang kegiatan yang membuat bugar, namun ada beberapa makna penting di dalamnya. Pada masa damai, olahraga dapat mengangkat harkat dan martabat bangsa dan negara. Pasalnya prestasi atlet bermakna penting karena dapat membuat Lagu Indonesia Raya berkumandang mengiringi berkibarnya Bendera Merah Putih di ajang internasional. Di sisi lain, olahraga yang memiliki nilai persahabatan juga mendorong hubungan positif, bukan hanya sesama pegiatnya namun juga antar negara.
Hal tersebut segera dilakukan dalam rangka meningkatkan kualitas hubungan luar negeri Indonesia – Brunei Darussalam. Komite Olahraga Nasional Indonesia (KONI) Pusat akan membuka komunikasi dan kerja sama dengan organisasi olahraga di Brunei Darussalam. Pembahasan terkait hal ini dilakukan ketika Ketum KONI Pusat Letjen TNI Purn Marciano Norman menerima Senior Special Duties Officer Sultan Brunei, H.A. Karim Wahab yang juga Direktur Royal Brunei Polo and Riding Club.
“Saya berharap kita bisa menjalin hubungan untuk tingkatkan olahraga kita, dan ini sangat positif untuk hubungan kedua negara,” terang Marciano di kantor KONI Pusat tanggal 11 November 2024. Salah satu sasaran KONI Pusat adalah olahraga berkuda polo, mengingat Brunei lebih baik terutama dalam hal sarana prasarana.
“Animo orang Indonesia bermain Polo cukup banyak,” terang Ketum KONI Pusat kepada Karim Wahab. Ketum KONI Pusat didampingi Waketum II Mayjen TNI Purn Soedarmo, Kabid Litbang Erizal Caniago, dan Wakabid Media & Humas Tirto Prima Putra. Hadir juga Ketum Pengurus Pusat Persatuan Olahraga Berkuda Seluruh Indonesia (PP.Pordasi) Triwatty Marciano yang didampingi Waketum II Widodo Edi Sektianto, Humas Komisi Polo Hendra, dan tokoh Polo Indonesia H.M. Bunyamin atau dikenal Benny Polo.
Sebagai utusan Sultan Hassanal Bolkiah, Karim menyambut baik niatan KONI Pusat membangun hubungan olahraga dengan Brunei. Menurutnya, Sultan Brunei juga ingin membangun hubungan lebih baik dengan Indonesia karena banyaknya persamaan.
“Beda kecamatan doang,” kata Karim menggambarkan betapa banyak persamaan diantara kedua negara yang serumpun.
Karim juga sampaikan berencana mengundang beberapa negara ke Brunei untuk bermain Polo. Rencananya akan diselenggarakan tahun depan pasca lebaran Idul Fitri. Kuda akan disiapkan oleh tuan rumah agar memudahkan para pendatang mengingat, untuk bermain Polo dibutuhkan banyak kuda.
“Polo itu mahalnya di sana (kuda), lapangan butuh 5 hektar, kuda paling sedikit 6 ekor untuk 1 pemain,” tambahnya.
Ketum PP.Pordasi Triwatty juga menyampaikan harapannya agar ada kerja sama ke depan dengan Indonesia.
Meski begitu, Ketum KONI Pusat ingin kerja sama yang dilakukan dapat lebih luas lagi. “Saya berharap ke depan, mungkin dengan beliau, kita bisa kerja sama, bukan hanya Polo,” tegasnya.
Gagasan Ketum KONI Pusat direspons positif oleh Karim. Ternyata di Brunei banyak orang Indonesia yang menjadi pelatih, salah satu yang disinggungnya adalah softball.
Dalam pengalaman KONI Pusat, terakhir melakukan kerja sama antar negara dengan Bodyguard Headquarters (BHQ)/ Pasukan Pengaman Pemimpin Pemerintahan di Kamboja, yang mengirimkan tim volinya untuk berlatih di Indonesia.
Harapannya, dengan Brunei dapat terjalin hubungan mutualisme dalam bidang olahraga.