“Legacy” PON XXI/2024 Aceh-Sumut
Penulis: Agus Baharudin
“LEGACY” atau warisan, satu kata yang perlu digaris bawahi dalam sambutan Sekjen KONI Pusat, Tb. Lukman Djajadikusuma, pada pembukaan Media Center PON XXI/2024 Aceh-Sumut di Medan, Minggu (8/9) lalu. Ia mengingatkan bahwa berbagai infrastruktur yang dibangun untuk menyelenggarakan PON XXI/2024 Aceh-Sumut agar dimanfaatkan dengan baik, dijaga, dan dipelihara demi kemajuan olahraga setempat di masa depan.
Hal ini pula yang juga ditegaskan Pejabat Gubernur Sumatera Utara, Agus Fatoni, dalam berbagai kesempatan saat PON XXI berlangsung. Sekjen Lukman dan Gubernur Fatoni mengingatkan bahwa bangunan dan sistem yang telah dibangun untuk penyelenggaraan PON XXI di kedua provinsi tersebut menggunakan dana negara yang sangat besar.
Merunut kembali upaya Pemerintah Provinsi Aceh dan Sumatera Utara untuk menjadi tuan rumah penyelenggaraan PON XXI, bermula dari berbagai lobi kepada banyak pihak jauh sebelum PON XXI dilaksanakan. Lobi ini berlanjut pada pencalonan resmi Provinsi Aceh dan Sumatera Utara sebagai tuan rumah PON XXI/2024 pada Musyawarah Luar Biasa Komite Olahraga Nasional Indonesia (KONI) di Jakarta tahun 2018.
Pada forum itulah Aceh dan Sumatera Utara dipilih dengan suara terbanyak, menyisihkan calon tuan rumah lainnya. PON XXI/2024 ini istimewa karena untuk pertama kalinya dilaksanakan di dua provinsi. PON I hingga PON XX hanya dilaksanakan di satu provinsi. PON I diadakan di Surakarta (Solo) tahun 1948, sedangkan PON XX terakhir dilaksanakan di Papua, 2-15 Oktober 2021.
Setelah dipilih menjadi tuan rumah PON XXI, Pemerintah Provinsi Aceh dan Sumut segera berbenah. APBD kedua provinsi digunakan untuk pembebasan lahan dan berbagai pembiayaan lainnya guna membangun maupun merevisi fasilitas olahraga dan berbagai prasarana pendukung lainnya.
Pemerintah Pusat juga turun tangan mendukung tuan rumah bersama penyelenggara PON tersebut. Pemerintah Pusat menggelontorkan dana APBN yang tidak sedikit untuk membangun stadion baru, seperti Stadion Utama Sumatera Utara di Lubuk Pakam, Kabupaten Deli Serdang. Stadion ini dijadwalkan untuk digunakan pada upacara penutupan PON XXI/2024 pada 20 September mendatang.
Selain sarana fisik, pemerintah kedua provinsi juga membangun berbagai sistem manajemen agar PON XXI terlaksana dengan baik. Sistem transportasi, sistem telekomunikasi, manajemen pengamanan, dan pengaturan mobilitas peserta yang telah dibangun menjadi legacy atau warisan untuk acuan penyelenggaraan berbagai kegiatan berskala besar lainnya di masa depan.
Masyarakat Sumatera Utara, Aceh, dan Indonesia umumnya patut bangga dan bersyukur dapat melaksanakan PON XXI hingga selesai. Karena itulah, Sekjen KONI Pusat dan Gubernur Fatoni pada berbagai kesempatan berpesan agar warisan PON XXI dimanfaatkan, dijaga, dan dipelihara dengan baik untuk memajukan olahraga di Aceh dan Sumatera Utara. Dari Aceh dan Sumut diharapkan ke depan akan lahir atlet berprestasi internasional, sementara masyarakatnya menjadi gemar berolahraga, serta semakin sehat dan kuat. ***