Legenda Olahraga Indonesia IGK Manila Berkunjung ke KONI Pusat

Pada tanggal 19 Februari 2025, Ketum Komite Olahraga Nasional Indonesia (KONI) Pusat Letjen TNI Purn Marciano Norman menerima salah satu legenda olahraga Indonesia, yakni Mayor Jenderal TNI (Purn.) Dr. (HC) I Gusti Kompyang Manila, S.I.P yang mana merupakan ‘Bapak Wushu Indonesia’. Semangat mengembangkan olahraga di Indonesia masih membara pada diri IGK Manila.
Ia kini juga turut mengembangkan olahraga yang memiliki prinsip Zero Accident, yakni Sepak Bola Berjalan atau Walking Football. Olahraga yang dimainkan pertama kali di Inggris tahun 2011 ini, memainkan sepak bola dengan lapangan yang lebih kecil namun tanpa lari, tackle dan sliding tackle. Secara umum dimainkan usia di atas 50 tahun, 60 tahun dan 70 tahun. Walking Football sendiri di luar binaan FIFA dan PSSI di Tanah Air, sehingga muncul Patriot Olahraga yang membangun Perkumpulan Sepak Bola Berjalan Seluruh Indonesia (Persejasi).
IGK Manila didampingi Ketum Persejasi Hendra Hartono menghadap Ketum KONI Pusat. Hendra menerangkan sepak bola berjalan menjadi jawaban bagi senior yang gemar bermain sepak bola dan futsal namun aman dimainkan. Ia yang berharap menjadi anggota KONI Pusat melaporkan sudah ada anggota di 25 provinsi.

Hendra juga berambisi membuat ‘Liga Champions’ Sepak Bola Berjalan di Indonesia.
“Kita sampaikan pada Rakernas KONI 2025 mendatang, jadi anggota KONI, kita harus dapat persetujuan anggota kita.,” tegas Marciano. “Melihat potensinya, pasti penggemarnya banyak,” sambungnya. Marciano berharap, atlet sepak bola yang sudah pensiun dapat terus berkarya serta menggerakan sisi industri Sepak Bola Berjalan. Dengan kata lain, para atlet tetap menjadi atlet sehingga kesejahteraan lebih terjamin.
Di sisi lain, Sekjen KONI Pusat Drs.Lukman Djajadikusuma, MEMOS menyinggung prinsip Sport for All. Hal tersebut relevan dengan Sepak Bola Berjalan. Pada beberapa cabang olahraga terjadi perkembangan nomor untuk senior, misalnya Pickleball, dan berbagai olahraga yang bisa dilakukan lintas usia.
Melihat semangat membangun olahraga Indonesia, Ketum KONI Pusat berterima kasih kepada IGK Manila dan juga Persejasi. “Apresiasi kepada insan olahraga di Indonesia yang terus membina dengan tulus. Organisasi olahraga adalah organisasi volunteer, wujud pengabdian kita bagi bangsa dan negara,” tambahnya.