Maria Natalia Londa: Ratu Lompat Jangkit dari Bali Pecahkan Rekor di PON XXI
Atlet kebanggaan Indonesia, Maria Natalia Londa menutup perjalanannya sebagai peserta Pekan Olahraga Nasional (PON) pada PON XXI Aceh-Sumut 2024. Pada PON terakhirnya, atlet yang membela Bali itu berhasil meraih emas lompat jangkit dengan 13,75 meter.
Berlaga di Stadion Madya Atletik Sport Center Deli Serdang pada 16 September 2024, Maria berhak atas medali emas, dan Perak diraih Maesaroh dari Banten dengan 13,07 meter, dan Ni Kadek Rani dari Bali dengan 12,89 meter.
Dengan jarak lompat jangkit 13,75 meter tersebut, Maria memecahkan rekor PON atas nama dirinya. Rekor PON sebelumnya dipegang atlet kelahiran 29 Oktober 1990 itu pada PON XX/2021 di Papua dengan jarak 13,68 meter.
Sebagai PON terakhir, Maria menyampaikan terima kasih sembari mengenang sekitar 16 tahun berlaga di PON, sejak PON XVII/2008 di Kalimantan Timur.
“Terima kasih semuanya, saya bisa hingga titik ini. Semua pencapaian ini berkat kerja sama semua tim,” katanya. Maria juga berharap kepada para atlet junior untuk tidak lelah berjuang dalam mengejar prestasi.
Maria menyatakan pensiun dan tegaskan PON XXI Aceh-Sumut sebagai PON terakhir. Ia sudah tidak dapat berlaga di PON berikutnya lantaran pembatasan usia namun begitu Maria tidak akan tinggalkan dunia olahraga. “Saya tidak akan berhenti, karena olahraga adalah hidup saya,” ungkap Maria ketika diwawancarai mengenai pencapaiannya yang luar biasa.
“Planning setelah pensiun PON, semoga tetap dapat kepercayaan untuk event internasional,” terang Maria pada kesempatan lain.
Ketekunan dan konsistensi Maria di bidang lompat jauh dan lompat jangkit tidak hanya membawanya ke podium nasional, tetapi juga ke ajang internasional seperti Asian Games dan SEA Games, di mana ia sering menjadi andalan Indonesia. Ia peraih emas lompat jauh Asian Games 2014 di Incheon Korea Selatan. Prestasi Maria tersebut merupakan pertama bagi Indonesia dari atletik di kancah Asian Games sejak 1998, dan pertama dalam sejarah dari nomor lompat jauh.
Selain itu, di tingkat Asia Tenggara Maria meraih emas lompat jauh pada SEA Games 2013 di Myanmar, 2015 di Singapura, 2019 di Filipina. Selain itu, ia meraih emas lompat jangkit pada SEA Games Myanmar 2013, Singapura 2015. Medali perak ia raih pada lompat jangkit di SEA Games Filipina dan sepasang perak pada SEA Games 2011 di Indonesia dari lompat jauh dan lompat jangkit. Sepasang perunggu dari dua nomor andalannya diraih di SEA Games Laos pada 2009.
Pencapaiannya menjadi inspirasi bagi atlet-atlet muda di Indonesia, khususnya dari daerah Bali, untuk terus mengejar mimpi mereka dalam olahraga.