Optimalisasi Dukungan Perguruan Tinggi jadi Kunci Peningkatan Prestasi Indonesia

Perguruan Tinggi memiliki peran strategis dalam kemajuan suatu bangsa karena berbagai kebijakan & terobosan berawal dari kajian serta analisa akademisi. Sejatinya Tridharma Perguruan Tinggi, yakni pendidikan, penelitian, pengabdian juga memberikan kontribusi konkret untuk peradaban yang lebih baik. 

Salah satu yang juga bersandar pada Perguruan Tinggi adalah prestasi olahraga Indonesia. Adapun prestasi olahraga Indonesia dibangun bersama oleh seluruh pihak. Selain organisasi pembina olahraga prestasi yakni Komite Olahraga Nasional Indonesia (KONI) beserta anggotanya yang didukung pemerintah, juga harus ada dukungan berbagai pihak, salah satunya Perguruan Tinggi. 

Olahraga prestasi Indonesia butuh dibangun, baik dalam hal program pembinaan atlet dan juga mengembangkan sport industry, sport intelligence serta sport tourism. Ketum KONI Pusat Letjen TNI Purn Marciano Norman berharap peran maksimal akademisi, khususnya kepada 9 guru besar Universitas Negeri Surabaya (Unesa) yang dikukuhkan pada Selasa 29 Oktober 2024. 

Beberapa yang dikukuhkan antara lain; Prof. Dr. Abadi, M.Sc, Prof. Dr. Hj. Raden Roro Nanik Setyowati, M.Si, Prof. Dr. Setiyo Hartoto, M.Kes, Prof. Dr. Ir. Achmad Imam Agung, M.Pd, Prof. Dr. Himawan Wismanadi, M.Pd, Prof. Dr. Bachtiar Sjaiful Bachri, M.Pd, Prof. Dr. Lilik Anifah, S.T., M.T, Prof. Dr. Dwi Cahyo Kartiko, S.Pd., M.Kes, Prof. Dr. Endang Pudjiastuti Sartinah, M.Pd.

“Dengan pengukuhan guru besar tadi, dimana banyak profesor membahas olahraga bahkan ada yang membahas suporter olahraga, yang ada kaitannya dengan olahraga prestasi,” ujar Ketum KONI Pusat saat memberikan sambutan di Graha Sawunggaling, Unesa, Lidah Wetan, Surabaya. 

“Selaku Ketum KONI Pusat, saya bertanggung jawab membina organisasi dan pembinaan atlet-atlet, tidak mungkin bisa berjalan dengan baik tanpa dukungan perguruan tinggi, ” sambungnya. 

Marciano juga ingin agar pengalaman dan kualitas Perguruan Tinggi Indonesia terus meningkat. Oleh karenanya, KONI Pusat berupaya menjembatani kerja sama dengan Perguruan Tinggi di negara yang prestasi serta industri olahraganya maju. “KONI Pusat memiliki mitra Perguruan Tinggi di luar negeri dan saya menginginkan universitas di Indonesia menjalin hubungan,” jelasnya.

KONI Pusat juga telah bekeja sama dengan beberapa Univesitas Korea Selatan yaitu National Sport University (KNSU) dan Yong In University.

Marciano juga sampaikan apresiasinya terhadap Unesa yang mendukung pembinaan atlet-atlet cabang olahraga Desain Besar Olahraga Nasional (DBON). Di sisi lain, Ketum KONI Pusat berpesan agar kolaborasi dengan KONI Pusat, KONI Jawa Timur dan KONI Kabupaten/Kota di Jawa Timur, terus ditingkatkan. 

Disinggung juga peran Jawa Barat dapat Hattrick Pekan Olahraga Nasional (PON) berkat dukungan Universitas Pendidikan Indonesia (UPI), sehingga agar Jawa Timur dapat lebih baik prestasinya, perlu peran Perguruan Tinggi yang lebih optimal.

“Pada PON XXII di NTB-NTT tahun 2028, dengan kehadiran 9 guru besar tadi, saya harap Prof. Dr. Nurhasan, bisa optimalkan agar Jawa Timur bisa juara PON XXII/2028 di NTB-NTT.,” tegas Ketum KONI Pusat. 

Sebelum sesi sambutan Ketum KONI Pusat, Rektor Unesa Prof. Dr. Nurhasan sampaikan amanah. “Untuk jadi guru besar, tidak mudah di Perguruan Tinggi, butuh perjuangan luar biasa,” ujarnya mengapresiasi para profesor. Diterangkan di Unesa terdapat sekitar 1.498 pengajar, dan jumlah guru besar sekitar 178 orang.

“Unesa keunggulanannya, pertama olahraga, kedua disabilitas, ketiga adalah seni,” tambahnya. 

Rekor Unesa menerangkan bahwa banyak atlet-atlet nasional yang didukung untuk kuliah, bahkan hingga doktoral. “Berharap perguruan tinggi yang lain ikut, memberikan sesuatu kepada atlet-atlet kita yang berjuang untuk nama bangsa dan negara,” lanjutnya. 

“Unesa Tahun ini adalah perguruan tinggi nomor satu nasional di Indonesia,” katanya merujuk peringkat Liga IKU PTNBH adalah kompetisi Indikator Kinerja Utama (IKU) yang diikuti oleh Perguruan Tinggi Negeri Berbadan Hukum (PTNBH).

Pada kegiatan tersebut juga ada ‘kejutan’ untuk merayakan HUT Marciano Norman. “Tidak pernah terpikir ulang tahun saya dirayakan di perguruan tinggi,” katanya.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *