Panwasrah Terus Kawal Persiapan PON XX Papua
Panitia Pengawas dan Pengarah (Panwasrah) PON XX 2021 terus mengawal persiapan multievent tingkat nasional. Terakhir, anggota Panwasrah Eman Sumusi dan Andri Paranoan yang diberangkatkan ke Papua telah kembali ke Jakarta. Sebagai anggota Panwasrah, keduanya bekerja dengan teliti pada saat kunjungannya sehingga dapat meningkatkan kualitas persiapan.
Kualitas persiapan haruslah baik agar pelaksanaan PON XX dapat berjalan lancar, sukses dan lebih baik dari sebelumnya. Untuk tujuan tersebut, banyak hal yang masih perlu ditingkatkan dari kondisi saat ini.
Andri Paranoan mengkonfirmasi beberapa hal yang perlu ditingkatkan, salah satunya jadwal pertandingan. “Jadwal pertandingan harus disusun dengan memperhatikan venue penyelenggaraan, akomodasi. Nantinya jadwal ini harus disosialisasikan luas,” katanya.
Data venue dan akomodasi juga akan menjadi dasar untuk isu transportasi menurut Andri. Alhasil alat transportasi yang disediakan akan melekat pada kontingen.
Adapun Jadwal pertandingan harus disusun berdasarkan koordinasi yang baik antara Panwasrah, PB.PON XX, Cabor dan aparat setempat yang terlibat.
Selain jadwal, Technical Hand Book (THB) juga perlu mendapatkan perhatian karena nanti akan menjadi satu-satunya pedoman masing-masing cabor.
Masih erat kaitan dengan pertandingan, yakni terkait peralatan dan perlengkapan. Tak lama lagi, lelang akan segera digelar untuk menentukan pihak yang mengadakan barang kebutuhan. “Anggaran APBD sudah siap untuk lelang, jadi Maret bisa ketemu pemenang lelang. Anggaran APBD sudah lelang pra-DIPA,” tandasnya.
Setelah jadwal pertandingan, transportasi, dan barang pendukung, Andri ceritakan tinjauannya terkait akomodasi. Timika kekurangan 1.500 tempat tidur untuk pendatang. Solusi juga sudah ditemukan yakni dengan membuat nota kesepahaman antara PB.PON XX dengan hotel atau penginapan. Diharapkan kapasitas yang dimiliki hotel dan penginapan dapat menutupi sisa kebutuhan.
Berikutnya yang menjadi penting di masa pandemi Covid-19 adalah terkait bidang kesehatan. Andri menilai bidang kesehatan yang dianggap sudah siap. “Tim kesehatan sudah siap sejak turun dari pesawat,” ujarnya. Penerapan protokol kesehatan ketat akan dilakukan selama penyelenggaraan PON XX.
Sekjen KONI Pusat Drs.Tb.Lukman Djajadikusuma juga memperhatikan isu kesehatan. Ia tengah mempertimbangkan untuk membentuk panduan protokol kesehatan terkait PON XX Papua. Selain itu, ia juga ingin agar adanya anggota Panwasrah yang menetap di Papua. Koordinasi akan terus dilakukan antara Panwasrah dan PB.PON XX untuk mewujudkan PON yang sukses.