PB.PSI Diapresiasi karena Konsistensi dan Terobosan dalam Membina Cabor Squash Indonesia

Apresiasi diberikan kepada pembinaan Squash di Tanah Air yang melaksanakan program dengan konsisten dan bahkan membuat terobosan organisasi yang baik. Hal tersebut disampaikan oleh Menteri Pemuda dan Olahraga (Menpora) RI Prof.Dr.Zainudin Amali dan Ketua Umum (Ketum) Komite Olahraga Nasional Indonesia (KONI) Letjen TNI Purn Marciano Norman.

Pertama, karena Pengurus Besar Persatuan Squash Indonesia (PB.PSI) yang dipimpin oleh Prof.Dr.Hj.Sylviana Murni mampu menggelar Kejuaraan Nasional (Kejurnas) Squash secara konsisten. “Menjadi kewajiban pengurus cabang olahraga untuk menyelenggarakan Kejurnas, tahun lalu saya hadir di sini juga untuk Kejurnas Squash, ini membuktikan bahwa pola pembinaan Squash sudah ada di koridor yang benar,” kata Ketum KONI Pusat menyampaikan apresiasi.

Menpora juga memberikan apresiasi atas konsistensi PB.PSI. “Saya kira ini satu hal yang wajib dilakukan oleh semua cabor  supaya pembinaan itu ada tempat untuk mengevaluasi dan menilai,” ujar Menpora menyinggung pentingnya Kejurnas.


“Kejurnas adalah salah satu cara untuk memantau pembinaan di daerah-daerah sudah sejauh mana. Pemerintah berterima kasih dan mengapresiasi PB.PSI yang melaksanakan kegiatan yang dirangkaikan dengan pelatihan wasit, Kejurnas, Rakernas dan terakhir pelatihan pelatih,” lanjutnya usai resmi membuka Kejurnas Squash Tahun 2022 di Kompleks GBK Senayan pada 19 Oktober 2022. Ketum PB.PSI jelaskan rangkaian kegiatan nasional tersebut dibuat guna efisiensi tenaga dan anggaran.

Kejurnas diikuti oleh 144 atlet yang mewakili belasan provinsi dari total 17 pengurus provinsi (Pengprov) PSI yang tersebar di Tanah Air. Beberapa provinsi yang hadir pada pembukaan antara lain Aceh, Banten, DKI Jakarta, Jawa Barat, Jawa Tengah, Jawa Timur, Jambi, Kalimantan Timur, Kalimantan Utara, Riau, Sumatera Selatan, Sumatera Utara, Sulawesi Selatan, dan Sulawesi Tenggara.  Nomor pertandingan adalah nomor single dan ganda, baik putra maupun putri yang akan terbagi lagi dalam beberapa kelompok umur.

Para atlet juga akan menatap perhelatan multievent olahraga akbar nasional. Squash akan dipertandingkan di Sumatera Utara (Sumut) pada Pekan Olahraga Nasional (PON) XXI/2024 di Aceh – Sumut. Ketum KONI Pusat berharap agar tahun depan, para atlet terbaik provinsi dapat mengikuti kualifikasi di venue yang akan digunakan. “Mudah-mudahan venue di Sumut sudah jadi sehingga dapat digunakan untuk kualifikasi Squash pada PON XXI/2024 Aceh-Sumut,” ujarnya.

Guna mendapatkan atlet terbaik, Ketum KONI Pusat berpesan agar PB.PSI beserta seluruh pengprov memasyarakatkan olahraga Squash lebih gencar. “Saya mendorong Ketum PB.PSI untuk terus memasyarakatkan olahraga Squash ini. Venuenya tidak terlalu rumit, bisa saya sarankan untuk dimulai di sekolah, jadi sekolah-sekolah menyiapkan satu ruang untuk anak-anak belajar Squash, dengan demikian beberapa tahun ke depan atlet Squash akan berada di 34 provinsi dan prestasinya meningkat,” saran Ketum KONI Pusat.

Menpora mendukung usulan tersebut karena menurutnya banyak masyarakat yang belum tahu Squash. Ia yakin bila sudah disosialisasikan dengan baik, minat Squash akan meningkat. “Mereka pasti tertarik dengan olahraga ini,” sebut Menpora.

Usulan sosialisasi tengah dilaksanakan oleh PB.PSI. “Sesuai arahan Ketua Umum KONI Pusat agar terus sosialisasi Squash ke masyarakat, maka kami melakukan sosialisasi dengan nama Squash Goes to School, maka di sekolah akan di bangun lapangan Squash, kita mempunyai strategi membangun lapangan dari yang ekonomis, mahal bahkan temporary , jadi akan ada lapangan sementara,” terang anggota DPD-RI yang akrab disapa Mpok Sylvi.

Selain itu, PB.PSI membuat terobosan berupa kartu wasit digital. Itu merupakan yang pertama di dunia. Hal tersebut diapresiasi oleh seorang anggota Federasi Squash Asia asal Singapura yang hadir, yakni Robert Arfan Abdullah. “Indonesia sudah begini maju, Federasi internasional dan Ssia harus mengikuti,” sebut pria yang masih memiliki darah Indonesia. Ia pun takjub dengan penyelenggaraan Kejurnas yang baginya bagus seperti pertandingan internasional.

Video

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *