Penyusunan Masterplan PON XXII/2028 NTB-NTT Langkah Awal Transformasi Penyelenggaraan PON 

Wakil Ketua Umum KONI Pusat Mayjen TNI Purn Dr. Suwarno, S.IP., M.Sc. memimpin Rapat Koordinasi Penyusunan Rencana Induk (Renduk) atau Master Plan PON XXII/2028 NTT-NTB, pada tanggal 5 Desember 2024 bertempat di Ruang Rapat Lukman Niode, KONI Pusat Jakarta. 

Rapat Koordinasi Penyusunan Rencana Induk (Renduk) atau Master Plan PON XXII/2028 NTT-NTB merupakan tindak lanjut dari Focus Group Discussion (FGD) dengan para akademisi dari beberapa perguruan tinggi dan juga dengan perwakilan beberapa KONI Provinsi yang diselenggarakan di Yogyakarta dan Rapat Koordinasi Nasional (Rakornas) KONI Provinsi se- Indonesia yang dilaksanakan di Batam pada beberapa hari yang lalu.  

“Topik hari ini tentang Master Plan atau Penyusunan Rencana Induk (Renduk) PON XXII NTT dan NTB. Master plan yang disusun sebagai referensi dari PON Jabar, Papua dan Aceh-Sumut,” ungkap Suwarno sebelum memberikan paparan Renduk. 

Waketum KONI Pusat menyampaikan bahwa Master Plan atau renduk sudah disiapkan pihaknya. Renduk yang sudah disusun jika ada kekurangan agar nanti bisa dilengkapi sesuai kebutuhan tuan rumah.  

 “Saya berharap setelah adanya Renduk menjadi dasar untuk Menpora dapat menerbitkan SK tentang penetapan tuan rumah PON XXII Tahun 2028 di Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT) dan Nusa Tenggara Barat (NTB), agar Tuan Rumah segera menyiapkan pendanaan melalui APBD maupun APBN secara matang dan terprogram,” harapannya.

Rapat Koordinasi antara KONI Pusat dengan tuan rumah PON XXII yaitu KONI Provinsi NTT dan KONI Provinsi NTB bertujuan untuk  meningkatkan kualitas Pekan Olahraga Nasional (PON) sebagai multievent tertinggi di Tanah Air.

“Kami dari KONI Provinsi NTT akan konsultasikan terlebih dahulu  dengan Dispora NTT untuk penentuan cabang olahraga yang saat ini dibahas,” ungkap Ketua Umum KONI Provinsi NTT Josef Adrianus Nae Soi.

“Pada prinsipnya kami sepakat bahwa yang dipertandingkan cabang olahraga Olimpiade, SEA Games dan DBON , privilege tuan rumah tidak ikut BK PON, minimal diikuti 12 Provinsi cabaor bergu dan 15 Provinsi cabor individu,” ungkap Ketua Umum KONI Provinsi NTB Mori Hanafi.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *