Pertemuan Forum Dekan Fakultas Ilmu Keolahragaan (FIK) di Bali Tahun 2025 Diharapkan Hasilkan Terobosan untuk Prestasi Atlet
Forum Dekan Fakultas Ilmu Keolahragaan (FIK) memiliki peran strategis dalam meningkatkan prestasi atlet Indonesia. Terlebih Indonesia memiliki target masuk peringkat 5 besar Olimpiade 2044, sehingga dukungan Sport Science yang diberikan akademisi keolahragaan menjadi penting.
Ketum KONI Pusat Letjen TNI Purn Marciano Norman hadir secara virtual menyapa pertemuan Forum Dekan FIK yang digelar di Bali pada 2 Agustus 2025. “Menjadi pusat dari upaya melahirkan atlet-atlet Indonesia yang berprestasi dunia,” katanya. “Sport Science jadi Lip Service saja, Sport Science harus kita kerjakan penerapannya,” tegasnya melanjutkan.

“Dari awal saya selalu berharap bahwa prestasi atlet Indonesia terutama provinsi yang ada universitas yang memiliki fakultas keolahragaan, kita bisa didukung penuh para profesor yang ada. Karena dengan cara ini kita bisa meningkatkan kualitas pembinaan olahraga prestasi di Indonesia.,” sambung Marciano berharap akademisi dapat kembangkan olahraga, khususnya unggulan daerah.
“Bapak/Ibu sekalian saya merasa bahwa KONI yang ada di 38 provinsi dan IKN, dan 514 kabupaten/kota dan 78 induk cabang olahraga anggota KONI, kita belum optimalkan peran akademisi keolahragaan,” lanjut Marciano berharap kolaborasi dengan anggota KONI Pusat.
“KONI Pusat adalah rumah besar kita semua,” Marciano.
Sebagai contoh, Ketum KONI Pusat ingin kolaborasi baik antara organisasi pembina olahraga dengan akademisi. “Saya mengucapkan terima kasih dan penghargaan yang tinggi kepada Universitas Pendidikan Indonesia (UPI) yang telah memberikan dukungan kepada KONI Jawa Barat, hasilnya sesuai dengan yang kita harapkan, Jawa Barat bisa 3 kali juara umum Pekan Olahraga Nasional (PON), mulai PON XIX/2016 Jawa Barat, PON XX/2021 Papua dan PON XXI/2024 Aceh-Sumut,” jelas Marciano kepada para profesor keolahragaan.
Tak ketinggalan, Marciano membuka peluang kolaborasi membuat kompetisi olahraga di kampus.
Kini Forum Dekan Fakultas Ilmu Keolahragaan (FIK) dipimpin Prof. Dr. Nurul Ihsan. M. Pd. (FIK UNP) menggantikan Prof. Dr. Dwi Cahyo yang juga hadir pada pertemuan. Pada pertemuan tersebut, hadir juga Prof.Dr.Nofi Marlina Siregar, M.Pd (UNJ), Dr Hartono Hadjarati,.M.Pd (FOK UNG), Prof. Dr. Imran Akhmad, M.Pd. (FIK Unimed), Dr. I Ketut Yoda, S.Pd., M.Or. (FOK Undiksha), Prof. Agus Rusdiana, S.Pd., MA., Ph.D. (FPOK UPI), Dr. Fredrik Alfrets Makadada,M.Kes,AIFO (FIKKM UNIMA), Prof. Dr. Sapta Kunta Purnama, M.Pd FKOR UNS, Dr. Hedi Ardiyanto Hermawan, S.Pd., M.Or. (FIKK UNY), Prof. Dr. Sapto Adi, M. Kes. (FIK UM), Prof. Dr. Tri Setyo Guntoro , M.Kes ( FIK Uncen), Dr. Taufiq Hidayah. M.Kes (FIK Unnes Semarang), Dr. Irmantara Subagio, M.Kes (FIKK Unesa) dan lain sebagainya.
“Tolong bantu kami, tolong bantu KONI. Tugas pokoknya KONI, pembinaan organisasi olahraga dan olahraga prestasi, oleh karenanya tanpa berkolaborasi dengan Bapak/Ibu sekalian, saya tidak yakin kita bisa mencapai hasil terbaik,” tambah Ketum KONI Pusat.
Prof. Dr. Nofi Marlina Siregar, M.Pd (UNJ) ingin keterlibatan lebih banyak dari akademisi olahraga. “Bagaimana kita mau bicara prestasi puncak bila kebugaran masyarakat rendah,” katanya menyinggung pengembangan struktur olahraga yang dinilainya kurang optimal. “Kami memiliki SDM spesifik sesuai bidang,” ujar Nofi ingin seluruh SDM diberdayakan sesuai keahlian.