Pon Yaya Nahkodai KONI Aceh: Misi Melanjutkan Tradisi Prestasi

Satu tahun lalu, Aceh telah sukses mengukir sejarah olahraga Indonesia bersama Sumatera Utara, sebagai tuan rumah Pekan Olahraga Nasional (PON) XXI Tahun 2024. Kali itu menjadi PON pertama dalam sejarah Indonesia yang digelar di dua provinsi, menunjukkan bagaimana persatuan dan kolaborasi tuan rumah terjadi. 

Tercatat juga sebagai PON terbesar dalam sejarah, mempertandingkan 65 cabang olahraga, 33 di Aceh dan 34 di Sumut dengan melibatkan sekitar 12 ribu atlet dari 38 provinsi ditambah IKN. 

“Selaku Ketua Umum Komite Olahraga Nasional Indonesia (KONI) Pusat, saya berterima kasih kepada seluruh masyarakat dan pemerintah Aceh yang telah menjadi tuan rumah PON XXI Aceh-Sumut 2024 yang lalu,” kata Ketum KONI Pusat Letjen TNI Purn Marciano Norman.

Dari sisi prestasi, PON XXI menjadi momentum pemecahan 113 rekor, 85 rekor PON, 28 rekor nasional dan 1 rekor Asia. Aceh menjadi provinsi kelima terbaik dalam pemecahan rekor, yakni 10 rekor. Klasemen akhir, Aceh tempati peringkat ke-6 dengan 65 emas, 48 perak dan 79 perunggu.

Dari data tersebut, Aceh merupakan provinsi dengan perkembangan prestasi olahraga yang menakjubkan. Peringkat PON menjadi rujukan sebagaimana salah satu tujuan dari multievent akbar nasional tersebut.

Saat KONI Aceh di bawah kepemimpinan Muzakir Manaf (Mualem) dan dilanjutkan Almarhum Kamaruddin Abu Bakar (Abu Razak), Aceh menempati peringkat 25 pada PON XVIII/2012 Riau, selanjutnya melesat ke peringkat 17 pada PON XIX/2016 Jawa Barat, berikutnya naik kembali pada peringkat ke 12 pada PON XX/2021 Papua dan akhirnya menempati peringkat 6 PON XXI/2024 Aceh-Sumut.

Selain itu, Aceh memiliki beberapa atlet hebat seperti Nurul Akmal yang telah mengikuti Olimpiade dan banyak lagi atlet berprestasi lainnya. 

Hal ini menjadi modal bagi KONI Aceh yang melanjutkan kepemimpinan Abu Razak. Prestasi Aceh harus semakin baik pada multievent nasional yang akan datang, khususnya PON. Tak ketinggalan, venue peninggalan PON XXI/2024 harus dimanfaatkan untuk melahirkan atlet-atlet Indonesia berprestasi dunia.

Harapan ini muncul kepada Saiful Bahri atau dikenal Pon Yaya yang menjadi Ketum KONI Aceh masa bakti 2025-2029. Pon Yaya terpilih pada Musyawarah Provinsi Luar Biasa (Musorprovlub) KONI Aceh Tahun 2025 di Hotel Grand Aceh Syariah, Cot Masjid, Lueng Bata, Banda Aceh pada Kamis 9 Oktober 2025.

“Bapak Muzakir Manaf atau Mualem adalah mantan Ketua Umum KONI Aceh, peringkatnya selalu meningkat, kemudian Sekda Aceh saat ini juga mantan Sekum KONI Aceh dan Sekjen Pengurus Besar Ikatan Anggar Seluruh Indonesia (PB.IKASI),” jelas Marciano. 

“sehingga tidak ada alasan Bapak Pon Yaya tidak dapat bekerja dengan baik karena dukungan dan atensi pemerintah sangat besar,” lanjutnya memberikan pesan usai mengukuhkan dan melantik Ketum KONI Aceh Pon Yaya dan jajarannya di Anjong Mon Mata Banda Aceh pada 24 November 2025.

“Konsentrasi cabang olahraga unggulan, yaitu cabang olahraga Olimpiade yang Aceh kuat, di sini juga venuenya baik sehingga harus lahirkan atlet-atlet Indonesia berprestasi dunia,” lanjutnya. 

Banyak pekerjaan rumah Pon Yaya, mulai dari PON Bela Diri Tahun 2026 di Sulawesi Utara, PON Pantai I/2026 di Jakarta, PON Indoor I/2026, PON Remaja/2027, hingga PON XXII/2028 NTT-NTB. 

Namun begitu, dukungan Gubernur Aceh tentu menjadi modal tambahan, mengingat Mualem mantan Ketum KONI Aceh yang meningkatkan prestasi Aceh.

Mualem juga tegaskan akan memberikan dukungan. “Insya Allah, kami akan memberikan dukungan dana secukupnya. Olahraga ini kalau tidak menghabiskan dana, tidak akan kemana, dan semua kita harus kerja keras dan kerja sama antar seluruh pengurus KONI Aceh,” tegasnya.

“Anak-anak Aceh yang muda kita usahakan gigih berlatih (menjadi atlet berprestasi), Alhamdulillah selama empat periode, kami sukses,” terang Gubernur Aceh bertekad membina atlet dari akar rumput. 

Sebelumnya, Pon Yaya menyampaikan pesannya. “Olahraga di Aceh menunjukkan jati diri yang lebih baik, salah satunya pada PON XXI Aceh-Sumut 2024, dimana Aceh meraih peringkat 6, capaian terbaik Aceh dalam sejarah,” kata Pon Yaya. 

Terkait prestasi itu, ia juga menyampaikan terima kasih kepada Gubernur Aceh melunasi janji kepada atlet Aceh berprestasi pada PON XXI Aceh-Sumut 2024.

“Kami berpikir, jangankan untuk meningkatkan, mempertahankan 6 besar bukan tugas yang ringan, sehingga kami butuh dukungan pemerintah Aceh,” lanjutnya. 

“Kita berjuang keras untuk melanjutkan pendahulu kita!” tegas Pon Yaya kepada jajaran pengurusnya. 

Tak lupa ia sampaikan apresiasi Mualem dan Abu Razak yang membangun KONI Aceh. Alhasil, ia tegaskan akan mengawali dengan membangun tata kelola organisasi yang baik dan akuntabel.

Video

author avatar
Tirto Prima Putra

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *