PP.Pordasi Tengah Siapkan Berkuda Endurance untuk Eksibisi PON XXI/2024 Aceh-Sumut
Di bawah naungan Pengurus Pusat Persatuan Olahraga Berkuda Seluruh Indonesia (PP.Pordasi) terdapat beberapa komisi, yang mana beberapa komisi itu juga menangi beberapa disiplin. Sebut saja Equestrian sebagai satu-satunya saat ini yang dipertandingkan di Olimpiade. Di bawah komisi Equestrian ada Show Jumping, Dressage, Eventing (yang menggabungkan Show Jumping, Dressage dan Cross Country) dan juga Endurance.
Disiplin Endurance ini tergolong paling jarang dipertandingkan di Tanah Air. Meski begitu, Endurance dicanangkan masuk eksibisi Pekan Olahraga Nasional (PON) XXI Tahun 2024 di Aceh – Sumatera Utara.
Dalam rangka mendorong perkembangan Endurance di Indonesia seperti disiplin lainnya, PP.Pordasi bersama Institut Pertanian Bogor (IPB) menggelar pelatihan di Kampus IPB Dramaga, Bogor. Pada hari pertama tanggal 13 Agustus membahas teori sedangkan pada hari terakhir tanggal 14 Agustus, peserta yang merupakan kandidat judge, steward dan dokter hewan melakukan workshop dan simulasi.
Ketua Endurance PP.Pordasi Otto Satyawan Rachmad jelaskan sedikit tentang bidangnya. “Endurance adalah test kemampuan atlet menunggang kuda dengan aman sepanjang track yang di lalui. Endurance dirancang untuk menguji stamina dan kebugaran/fitness atlet (penunggang) dan Kuda menghadapi jalur/track, jarak/distance, medan/terrain, cuaca/climate dan waktu, tanpa mengabaikan kesejahteraan Kuda. Intinya adalah Horsemanship dan Horse Welfare,” terangnya tentang Endurance.
Ia jelaskan bahwa di dunia saat ini, Endurance berkembang pesat dan banyak peminatnya. Buktinya Endurance sudah dipertandingkan di SEA Games, Asian Games dan ada kejuaraan dunianya, Endurance World Championship. Otto sendiri sempat mempersembahkan medali Endurance pada SEA Games Myanmar tahun 2013.
Jika Endurance Indonesia dibandingkan dengan negara tetangga, menurut Otto Malaysia dan Thailand lebih maju, salah satunya karena memilki lintasan/track dan official yang memadai.
Di Tanah Air, perkembangan olahraga berkuda yang cukup baik memberikan dampak positif terhadap minat Endurance. Sayangnya masih banyak yang melakukan Endurance dengan kurang baik. “Mulai banyak yang minat ber-Endurance, namun banyak sekali yang melakukannya dengan cara yang tidak standar, tidak mengikuti peraturan,” jelas Otto tentang urgensi pelatihan yang digelar PP.Pordasi dan IPB.
“Karenanya kami dari Endurance merasa perlu untuk mengadakan pelatihan official agar masyarakat lebih mengetahui peraturan standar FEI. Sambil mencari lahan-lahan milik negara untuk mengadakan event dengan peraturan FEI yang benar,” terang Otto.
Momentum PON XXI diharapkan dapat memberikan manfaat untuk kehadiran sarana dan prasarana yang diperlukan. “Untuk hal ini, menurut kami akan sangat mungkin diselenggarakan. Apabila mulai sekarang di cari kemungkinan-kemungkinan lahan yang bisa di pergunakan,” sebutnya.
“di survey dengan seksama lalu disimulasikan dengan uji coba oleh atlet dan kuda berikut official-official yang telah kami beri pelatihan. Dan tentu semuanya akan berhubungan dengan dana yang tidak kecil,” tutup Otto.