Protokol Latihan Tenis di Masa New Normal
Protokol kesehatan yang akan menjadi panduan bagi para atlet untuk kembali berlatih saat era normal (New Normal) baru dimulai diterbitkan oeh Pengurus Pusat Persatuan Tenis Lapangan Indonesia (PP Pelti).
Rildo Anwar, Ketua Umum PP Pelti mengatakan bahwa pedoman tersebut merupakan hasil adopsi dari berbagai asosiasi tenis dunia, yaitu Asosiasi Tenis Profesional (ATP), Federasi Tenis Internasional (ITF), serta Asosiasi Tenis Putri (WTA).
“Sudah (ada protokol). Kita sudah membuat aturan bagaimana bermain tenis dengan aman. Aturan itu kita ambil dari ITF, ATP, WTA, sudah kita mixed di sini,” kata Rildo.
Pedoman latihan aman tersebut mengatur penerapan protokol kesehatan pada umumnya, antara lain jaga jarak, hindari kontak fisik, serta rutin mencuci tangan selama dan setelah bermain.
Para pemain juga diminta untuk selalu menggunakan bola dan grip baru. Petenis juga diharuskan menyiapkan empat hingga enam bola yang ditandai agar tidak tercampur dengan bola lawan. Mereka juga dianjurkan untuk tidak menyentuh bola lawan dengan tangan.
Group coaching dilakukan maksimal empat pemain dan satu pelatih untuk lapangan biasa, sedangkan dua pemain dan satu pelatih untuk mini court.
Meski PP Pelti sudah menerbitkan pedoman latihan, Rildo mengatakan bahwa saat ini pihaknya masih harus menunggu lampu hijau dari pemerintah untuk bisa menggelar pertandingan tenis.
Sementara itu, Kemenpora hingga saat ini masih terus menggodok protokol kesehatan umum untuk memulai kembali kegiatan olahraga nasional.
Panduan dari tiap-tiap induk cabang olahraga juga ditunggu oleh Komite Olimpiade Indonesia (KOI) untuk kemudian dihimpun sebelum dijadikan rekomendasi bagi pemerintah yang nantinya akan menjadi panduan baik dalam memulai kegiatan pelatnas, mengikuti kejuaraan maupun saat menjadi tuan rumah penyelenggaraan turnamen.