Rapat Koordinasi KONI dan TD PON Bela Diri/2025 di Kudus Menutup Rangkaian Visitasi
Rangkaian visitasi Komite Olahraga Nasional Indonesia (KONI) Pusat dan Technical Delegate (TD) cabang olahraga Pekan Olahraga Nasional (PON) Bela Diri Tahun 2025 di Kudus, akhirnya ditutup oleh Ketua Panitia Pelaksana Pusat PON Beladiri 2025 di Kudus, Mayjen TNI Purn Dr.Suwarno di Supersoccer Arena (SSA) tanggal 24 Juni 2025.
Rapat koordinasi menjadi agenda resmi terakhir yang dilakukan guna memutuskan layout pertandingan 10 cabang olahraga yang dipertandingkan, Taekwondo, Karate, Wushu, Judo, Pencak Silat, Gulat, Sambo, Ju Jitsu, Tarung Derajat dan Shorinji Kempo.
Tidak ada perubahan penempatan dan jadwal dari kesepakatan pada hari sebelumnya. Venue pertandingan beserta ruangan pendukung berada di GOR Djarum Kaliputu, yang mana di dalamnya ada Djarum Arena 1 (Lapangan Bulu Tangkis), Djarum Arena 2 (Lapangan Futsal 1), Djarum Arena 3 (Lapangan Futsal 2), Djarum Arena 4 (Lapangan Tenis) dan Djarum Arena 5 (Lapangan Basket).

Dua lapangan futsal indoor, Djarum Arena 2 dan Djarum Arena 3 akan disulap menjadi tempat bertarungnya para atlet pada PON Bela Diri.
Djarum Arena 2 digunakan untuk pertandingan Taekwondo, Gulat, Karate, Sambo, Pencak Silat, dan Ju Jitsu. Djarum Arena 2 dibagi menjadi 2 venue, (Djarum Arena 2A dan Djarum Arena 2B) sehingga pertandingan dapat dilaksanakan secara bersamaan.
Di sebelahnya, Djarum Arena 3, menjadi tempat pertandingan Tarung Derajat (Djarum Arena 3A) dan Judo (Djarum Arena 3B) secara bersamaan. Setelah itu, seluruh area Djarum Arena 3 digunakan untuk pertandingan Shorinji Kempo, dan berikutnya Wushu. Kempo dan Wushu memerlukan tempat yang besar sehingga menggunakan seluruh arena.

Djarum Arena 1 digunakan untuk pemanasan cabang olahraga yang digelar di Djarum Arena 2, ditambah media center. Atlet yang tampil di Djarum Arena 3 melakukan pemanasan di Djarum Arena 4, yang mana juga menjadi tempat bagi Panitia Pelaksana. Djarum Arena 5 menjadi ruang cadangan.
“Ini merupakan suatu awal yang baik untuk menyiapkan venue masing-masing cabang olahraga, apabila ada beberapa penyesuaian yang diperlukan setelah ini, dapat melakukan koordinasi teknis, baik kepada KONI Pusat dan Djarum,” ujar Suwarno.

Secara umum, KONI Pusat mengapresiasi PON Bela Diri. “Pelaksanaan PON Bela Diri ini sebenarnya merupakan salah satu solusi untuk mengatasi jumlah cabang olahraga PON setiap 4 tahun, yang ke depan lebih diprioritaskan untuk cabang olahraga Olimpiade, oleh sebab itu, cabang olahraga non-Olimpiade, khususnya bela diri harus tetap mendapatkan pembinaan agar ke depan kita memiliki atlet-atlet berkualitas,” jelas Suwarno menambahkan.
“Khusus cabor olimpiade, bela diri yang ada di dalam PON Bela diri ini diharapkan akan mempunyai peluang yang lebih banyak untuk mengikuti kompetisi sehingga atlet-atlet akan menjadi atlet nasional yang lebih berkualitas, baik dalam rangka SEA Games maupun Asian Games,” lanjutnya.

Harapannya, ke depan PON Bela Diri yang diselenggarakan bersama Djarum dapat mempertandingkan 18 cabang olahraga bela diri anggota KONI Pusat.
