Seret karena Corona, Ini Langkah Klub Eropa Selamatkan Finansialnya
Berhentinya kompetisi akibat pandemi virus corona membuat perekonomian dunia seolah berhenti. Pun demikian bagi klub-klub sepak bola di Eropa.
Pemasukan yang seharusnya mereka dapatkan dari tiket pertandingan dan hak siar menjadi tersumbat lantaran kompetisi tidak bergulir.
Untuk menyiasatinya, beberapa klub Eropa mencoba berbagai cara. Berbagai opsi pun dilakukan oleh klub-klub untuk mendorong efisiensi anggarannya.
Mengambil mempertimbangkan memotong gaji pemain, salah satunya. Klub raksasa LaLiga, Barcelona, menjadi salah satu yang sedang mempertimbangkannya.
Tak hanya pemain, para direktur dan eksekutif jajaran atas Barcelona juga bakal terkena kebijakan ini. Gaji Lionel Messi cs ini mengambil 53 persen dari budget tim utama Barca untuk 2019-2020.
Namun, hingga Rabu (25/3/2020), manajemen klub dikabarkan belum bisa meyakinkan para pemain soal wacana pemotongan gaji ini. Messi dan para pemain Barca lainnya diberitakan meminta waktu untuk membicarakan proposal tersebut dengan penasihat keuangan mereka.
Berbeda dengan Barca, dua klub Liga Jerman, Bayern Muenchen dan Dortmund menyetujui pemotongan gaji. Para pemain Bayern Muenchen sepakat memotong gaji mereka sebesar 20 persen demi mendukung staf klub yang terdampak pandemi corona.
Pelatih dan pemain Borussia Dortmund juga rela memotong gaji mereka, agar bisa menabung lebih dari 10 juta euro (sekitar Rp 175 miliar).
Di Italia, wacana soal pemotongan gaji pemain klub Eropa juga digaungkan oleh CEO Inter Milan, Giuseppe Marotta. Ia ingin para klub di Eropa berdiskusi soal masalah ini dan mencari jalan keluar terbaik.