TPP Pordasi Loloskan Calon Tunggal Pada Munas Pordasi XIII
Geraksport.com – Tanggal 13 Januari 2020 merupakan salah satu hari yang menentukan masa depan kepemimpinan Persatuan Olahraga Berkuda Seluruh Indonesia (Pordasi). Hari tersebut akan menentukan bakal calon ketua cabang olahraga berkuda ini yang lolos menjadi calon ketua.
Tak lama lagi, Pordasi akan menggelar Musyawarah Nasional (Munas) Pordasi XIII pada 31 Januari 2020 di Bandung. Munas tersebut akan memilih Ketua Umum Pengurus Pusat (PP) Pordasi masa bakti 2020 – 2024.
Adapun ketua saat ini, yakni H. Mohammad Chaidir Saddak M.B.A. atau akrab dipanggil Eddy Saddak tidak dapat mencalonkan kembali karena batasan yang diatur AD/ART Pordasi. Pada anggaran dasar, seseorang hanya dapat menjabat selama dua periode yang mana sudah dilakukan Eddy Saddak.
Untuk keperluan pemilihan tersebut, maka disiapkan tim yang menjaring bakal calon menjadi calon ketua umum yang dapat dipilih ketika Munas. Pada Agustus 2019, Rakernas Pordasi membentuk Tim Penjaringan dan Penyaringan (TPP) yang bertugas seleksi bakal calon. Ketua Pengurus Provinsi (Pengprov) DKI Jakarta H.M.A.S. Alex Asmasoebrata dipercaya memimpin TPP yang beranggota 9 orang.
TPP membuka masa pendaftaran bakal calon pada 19 November 2019 dan menutup pada 3 Januari 2020. Pada rentang waktu tersebut terdapat dua orang pendaftar yakni Hj. Triwatty Marciano dan Jose Rizal.
Swiss Bell Hotel Pondok Indah menjadi saksi rapat pleno TPP pada 13 Januari 2020 yang menyaring bakal calon menjadi calon. Ketua TPP, Alex menyampaikan bahwa TPP mengeluarkan keputusan akhir yang final yang tidak dapat diubah yakni meloloskan Hj.Triwatty sebagai calon tunggal dalam Munas Pordasi akhir Januari. TPP meloloskan Hj.Triwatty karena lolos kriteria, terutama syarat dukungan minimal.
Syarat bakal calon yakni harus memiliki minimal 5 dukungan Pengprov Pordasi dari total 20 Pengprov. Jose Rizal membawa dukungan tersebut namun tiga diantaranya dianulir TPP. Alex menjelaskan;
“Jose Rizal tidak lolos jadi calon ketua umum karena yang tandatangan bukan ketum, tapi sekretaris. Ada dua surat dukungan yang ditandatangani sekretaris, sedangkan satu lagi tanpa sepengetahuan ketum pengprov sehingga dukungan dicabut,”
Dengan demikian Jose Rizal hanya meraih dua dukunga Pengprov yang sah yakni Pengprov Jawa Barat dan Jawa Timur. Dua dukungan yang ditandatangani Pengprov Sulawesi Selatan dan Sumatera Utara dianulir karena tidak ditandatangani ketua sedangkan Pengprov Jawa Tengah menarik dukungan. Ketua Pengprov Jawa Tengah membantah dan merasa tidak pernah berikan dukungan atau mengizinkan tanda tangan digital dalam surat dukungan.
Berbeda dengan Jose, Hj.Triwatty berhasil mendapatkan kepercayaan 14 Pengprov. Beberapa Pengprov yang mendukungnya antara lain Aceh, Riau, Sumatera Barat, Banten, DKI Jakarta, DI Yogyakarta, Kalimantan Barat, Papua, Sumatera Selatan, NTB, Sulawesi Barat, Kalimantan Timur, Kalimantan Selatan, dan Sulawesi Tengah.
Tak heran dukungan banyak mengalir melihat rekam jejak organisasinya. Saat ini, Hj.Triwatty masih aktif sebagai Ketua Persatuan Istri Purnawirawan) Pengurus Daerah DKI Jakarta dan Ketua Gerakan Perempuan Tanam dan Pelihara (GPTP) Solidaritas Istri Kabinet Indonesia Bersatu (SIKIB).
Organisatoris yang merupakan pemilik sekolah berkuda equestrian Adria Pratama Mulya (APM) akan melaju pada Munas Pordasi di Bandung akhir bulan ini.