Wakili Indonesia, Atlet Kaltim Bersinar pada Borneo Games 2025 di Kuching
Kontingen Kalimantan Timur (Kaltim) tampil mewakili Indonesia pada Borneo Games 2025 yang diselenggarakan di Kompleks Olahraga Petra Jaya, Kuching, Malaysia pada 24-28 September 2025. Indonesia telah meraih prestasi gemilang melalui, dua cabang olahraga (cabor) unggulan, Panahan dan Atletik, dan berhasil menyumbangkan medali.
Dengan total raihan tiga medali emas, satu medali perak, dan satu medali perunggu di hari pertama, atlet Kaltim yang menyandang gelar sebagai kontingen Indonesia telah menunjukkan keunggulan pada multievent Borneo Games 2025.
“Selamat kepada para atlet yang telah berhasil meraih prestasi gemilang atas kerja keras sejak fase persiapan. Para atlet yang masih akan bertanding, semangat dan lakukan yang terbaik demi bangsa dan negeri yang kita cintai, kalian kebanggaan Bangsa Indonesia,” ujar Ketum KONI Pusat Letjen TNI Purn Marciano Norman.
“Terima kasih kepada seluruh atlet, pelatih, ofisial, cabang olahraga, Ketum KONI Kaltim Bapak Rusdiansyah Aras dan juga Gubernur yang memberikan dukungan. Kualitas pembinaan olahraga Kaltim diuji di tingkat antar negara, ini membanggakan dan jadi rujukan,” sambungnya.
Pada cabang olahraga Panahan, Kaltim berhasil merebut tiga medali pada babak kualifikasi dalam nomor pertandingan compound perorangan putri yang berlangsung pada Rabu 24 September 2025.
Medali emas berhasil diraih oleh Rohani Sephia Hatta, satu medali perak juga diraih oleh Raffa Abdillah pada nomor pertandingan recurve perorangan putra serta Nola Aprilia yang berhasil membawa pulang medali perunggu.
Meski baru babak kualifikasi, medali tetap dihitung dalam klasemen perolehan, sebagaimana dijelaskan pelatih Panahan, Harmaji.
“Ini baru permulaan karena hanya babak penentuan rangking, tetapi di Panahan kualifikasi tetap dihitung sebagai peraihan medali,” jelas Harmaji.
Ia juga menyebut babak aduan akan digelar mulai Jumat 26 September 2025, dan akan sangat bergantung pada posisi peringkat kualifikasi.
Harmaji juga menyebut bahwa tuan rumah Malaysia, khususnya dari Serawak masih menjadi pesaing kuat, meski demikian ia belum bisa sepenuhnya melihat kekuatan lawan.
“Berbeda dengan di dalam negeri, kami biasanya sudah bisa melihat kekuatan tiap Provinsi, disini masih perlu penyesuaian,” tambahnya.

Selain nomor pertandingan perorangan, tim Panahan Kaltim juga akan tampil pada nomor aduan individu dan penyisihan beregu, dijadwalkan babak final akan digelar pada Minggu 28 September 2025.
Sementara itu, dari cabang olahraga Atletik, Kaltim berhasil merebut dua medali emas dari nomor pertandingan lari 1.500 meter putra dan putri. Prestasi tersebut diraih oleh Nefriana Ariance Daik yang juga peraih medali perak pada Pekan Olahraga Nasional (PON) XXI/2024 Aceh-Sumatra Utara (Sumut), ia sukses menorehkan catatan waktu 4 menit 53,19 detik, unggul dari tuan rumah Malaysia Hizillawanty Jamain yang finish dengan catatan waktu 4 menit 56,32 detik.
Tidak mau kalah dengan Nefriana, Akbar Tanjung yang turun pada nomor pertandingan yang sama, sukses mengalahkan lawan dan bersaing ketat dengan atlet Sarawak, dengan catatan waktu 4 menit 11,09 detik, hanya berselisih tipis dari peringkat kedua dengan catatan waktu 4 menit 12,63 detik, berdasarkan catatan waktu tersebut Akbar Tanjung berhasil meraih satu medali perunggu.
Medali emas kedua dari cabor Atletik juga berhasil diraih oleh Akbar Tanjung yang tampil dominan dengan catatan waktu 4 menit 11,09 detik, berbeda tipis dengan pelari asal Serawak dengan catatan waktu 4 menit 12,63 detik.
Pelatih cabor Atletik Kaltim, Ferly Subnafeu mengaku puas dengan hasil awal dan menyebut masih banyak peluang medali emas kedepan.
“Nefriana masih akan turun di dua nomor pertandingan lagi yaitu 3.000 meter flat dan 3.000 meter steeplechase, serta tambahan satu nomor pertandingan yaitu mix 400 meter,” ucap Ferly.
Ia juga memandang pentingnya pengaturan pemulihan para atlet, mengingat jarak tempuh perjalanan dari Kaltim ke Kuching cukup jauh.
“Kami menekankan istirahat cukup dan konsumsi vitamin bagi para atlet, karena pemulihan sangat krusial di multievent seperti ini,” tegas Ferly.