Wakili Indonesia pada Asian Games Hangzhou, Brayen Tampil Maksimal
Brayen Nathan Brata Coolen dengan kuda Aragon Castello telah berjuang keras saat bertanding mewakili Indonesia pada Pertandingan Equestrian nomor Individual Jumping Asian Games Hangzhou hari Jumat 6 Oktober 2023 di Tonglu Equestrian Centre. Pada penampilan perdananya di Asian Games, Brayen mendapatkan pengalaman berharga.
Juara nomor pertandingan tersebut adalah Abdullah Waleed Sharbatly dengan kuda Skorphults Baloutendro. Juara kedua dan ketiga ditempati atlet asal Uni Emirat Arab Omar Aljneibi bersama kuda Dalida van De Zuuthoeve dan Abdullah Almarri dengan kuda James V.D. Oude Heihoef.
Negara Timur Tengah mendominasi pada Equestrian karena memiliki kuda-kuda yang sangat berkualitas disertai dukungan terhadap pembinaan yang baik.
Sebagai wakil Indonesia, Brayen sudah tampil maksimal meski kudanya masih terbilang muda dan masih perlu banyak jam terbang, terlebih dibandingkan kuda-kuda milik kontingen Timur Tengah.
Namun begitu, Brayen optimistis dapat terus meningkatkan performa dirinya bersama Aragon Castello. Atlet kelahiran 1994 itu berharap pada Asian Games berikutnya, Indonesia dapat meraih medali. Demi meningkatkan potensi, menurunnya perlu minimal 3 atlet yang tampil.
“Mudah-mudahan di Asian Games berikutnya, Indonesia ada tim, minimal butuh 3 pasang atlet agar lebih besar potensinya untuk raih medali,” ujar Brayen.
Ia sampaikan pesan kepada atlet Indonesia yang akan mendampinginya pada kompetisi Asia yang akan datang. “Temen-temen yang akan ikut perlu dipersiapkan dari sekarang,” sambungnya.
Untuk meraih prestasi gemilang, kuda dan ridernya harus memiliki kemampuan tinggi dan keserasian yang baik. “Kuda harus berani, cepat tapi hati-hati sedangkan Rider harus tenang dan kenal kuda dengan baik,” terang Brayen tentang apa yang dibutuhkan oleh sepasang juara.
Hal tersebut diraih dengan jam bertanding yang banyak pada kompetisi berkualitas. Brayen sendiri telah mulai bertanding sejak usianya 9 tahun.
Demi Asian Games Hangzhou, Brayen sudah mempersiapkan beberapa tahun sebelumnya. Ia tinggal di Belanda untuk berlatih dan bertanding pada kompetisi yang ada di Eropa.
Keunggulan di Eropa, kompetisi berkualitas dengan rintangan berat digelar hampir setiap pekannya. Rintangan di sana sekitar 145cm yang mana sangat diperlukan untuk mampu tampil gemilang pada Asian Games. Beberapa atlet Equestrian yang berprestasi juga menjalani pembinaan di Eropa.
Sayang, Covid-19 melanda sehingga berdampak pada jadwal latihan serta kompetisi yang tak menentu. Bryan mulai agendanya di Belanda pada akhir 2021.
Hebatnya, Brayen berlatih, hingga tampil di Asian Games Hangzhou secara mandiri. Dukungan penuh kepada Brayen diberikan oleh H. M. Chaidir Saddak, MBA, atau dikenal Eddy Saddak, pemilik Aragon Stable dan mantan Ketum Pengurus Pusat Persatuan Olahraga Berkuda Seluruh Indonesia (PP.Pordasi).
Harapannya, dengan Brayen menunjukkan potensi Equestrian pada Asian Games Hangzhou, ke depan pemerintah dan juga swasta dapat memberikan dukungan pembinaan.
“Apresiasi dan penghormatan yang setinggi-tingginya kepada Brayen yang telah berlatih keras beberapa tahun demi meraih prestasi olahraga Berkuda Equestrian pada Asian Games Hangzhou ini. Saya juga sampaikan apresiasi tinggi kepada Bapak Eddy Saddak yang memberikan dukungan luar biasa kepada Brayen demi meraih prestasi,” ujar Ketum PP.Pordasi Triwatty Marciano.
“Asian Games Hangzhou ini harus menjadi pelajaran untuk kita agar lebih berprestasi ke depan. Saya berharap agar Brayen mampu berprestasi pada Asian Games yang akan datang,” sambung Ketum PP.Pordasi.
Triwatty didampingi Sekjen Adinda Yuanita turut memberikan dukungan dan menyaksikan langsung Brayen tampil.
Hadir juga Ketum Komite Olahraga Nasional (KONI) Pusat Letjen TNI Purn dan jajarannya, serta Atase Darat Indonesia Beijing Kol Kav I Gede Masa.
Ketum KONI Pusat bangga dengan kemandirian serta kerja keras Brayen dan dukungan Eddy Saddak terhadap pembinaan olahraga prestasi.
Video