Huswatun Hasanah, Petinju Putri Indonesia dalam Rangkaian Prestasi Olahraga Amatir Mei 2021

Belakangan ini, sederet atlet menorehkan prestasi yang membanggakan untuk Indonesia. Seperti efek domino, prestasi muncul dari seorang atlet ke atlet lainnya bahkan di luar cabor.

Dari bulu tangkis, beberapa medali emas diraih pada Spain Masters 2021 yang usai 23 Mei 2021. Indonesia meraih 4 emas serta 2 wakil masuk final. Tak cukup itu dari bulu tangkis, atlet bulu tangkis raih 2 emas dan 1 perak di Slovenia International 2021.

Prestasi juga diikuti atlet Angkat Besi pada Kejuaraan Dunia Angkat Besi Junior di Tashkent, Uzbekistan. Salah satu yang menarik adalah pemecahan rekor oleh Rizki Juniansyah, Lifter berusia 18 tahun di kelas 73 kg pada 26 Mei. Kompetisi telah usai dan Rizki menjadi The Best Lifter Junior 2021.

Kemudian, atlet panjat tebing Indonesia seakan menyusul, Veddriq Leonardo meraih emas dan pecahkan rekor dunia pada All Indonesian Final pada International ‘Federation of Sport Climbing (IFSC) World Cup Salt Lake City’ tanggal 29 Mei.

Terakhir yang paling hangat datang dari cabang olahraga bela diri yakni Tinju. Sertu (K) Huswatun meraih medali perak pada Kejuaraan Tingkat Asia yakni ASBC Asian Elite Boxing Championship. Pada partai final kelas Women’s Light (57-60 kg), ia harus mengakui lawannya, dari Kazakhstan bernama Rimma Volossenko yang melakukan Knock Out pada ronde pertama.

Meski begitu, perempuan yang akrab disapa Atun sudah sangat baik karena mengukir sejarah Indonesia. Atun yang merupakan personel TNI Angkatan Darat, adalah petinju putri Indonesia pertama yang berhasil capai final Kejuaraan Tinju tingkat Asia sejak kurang lebih satu dekade terakhir ini.

Hal tersebut mendapat apresiasi dari Wakil Sekjen I bidang Olahraga Komite Olahraga Nasional Indonesia (KONI) Pusat, Sadik Algadri. “Apresiasi dan selamat kepada Huswatun, tim pelatih PB Pertina”, katanya.

Ketua Dewan Guru Pengurus Besar Persatuan Judo Seluruh Indonesia (PB.PJSI) ini memuji pembinaan olahraga bela diri yang sudah dilakukan. “Bisa sampai final pastinya karena pembinaan yang baik, apalagi kejuaraan tersebut tingkat Asia yang tentunya diikuti atlet-atlet tinju terbaik di negaranya,” pujinya.

Sadik berharap prestasi kali ini akan memotivasi Atlet Nasional secara keseluruhan terutama atlet Cabor bela diri, khususnya Tinju.

Wakil Ketua II bidang Olahraga Bela Diri Satlak Prima 2015-2017 mengingatkan agar pengurus Cabor, Pelatih dan Atlet terpecut untuk lebih baik dalam mempersiapkan diri dengan program yang telah didesain tepat guna sesuai sasaran dengan menerapkan teknologi olahraga dan memperhatikan perkembangan Sport Science.

“Tugas pengurus dan pelatih adalah mengantarkan atlet-atletnya yang pastinya bercita-cita menjadi juara melalui program latihan yang terbaik,” tegasnya. “Dimana Program Latihan yang berbasis Sport Science, harus diimbangi dengan pertandingan yang sistematis dan berstandar (sesuai agenda resmi International Federation tiap-tiap Cabor) agar atlet-atlet Elite Nasional Indonesia mempunyai jam terbang bertanding yang cukup padat dan berkesinambungan setiap tahunnya,” sambung Sadik.

“Ketika bertanding dengan kondisi fisik dan mental bertanding yang baik, atlet bahkan dapat menemukan teknik-teknik yang lebih ampuh dan efektif untuk mengalahkan lawan,”ujarnya.

Baik latihan dan pertandingan, keduanya sangat dibutuhkan oleh atlet menurut Sadik. “Karena latihan lebih mengutamakan penguatan FISIK atlet sedangkan PERTANDINGAN lebih mengutamakan kemampuan mental serta strategi atlet,” terangnya mengingatkan.

“dan selanjutnya akan meningkatkan kecerdasan di lapangan dengan DAHSYAT sekali,” katanya menambahkan manfaat dari pertandingan.

Selain mengapresiasi seluruh pihak terlibat, Sadik yakin semakin hari kualitas pembinaan olahraga Indonesia semakin baik. Ia percaya PB.Pertina maupun Pengurus Provinsinya semakin baik dengan program pembinaan yang terencana, terukur, terstruktur dan berkesinambungan sehingga menjadi suatu sistem yang mapan.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *