Buka Puasa Ketua KONI Pusat dan Ketua PB.PON XXI 2024 Wilayah Sumut Beserta Jajarannya
Waktu penyelenggaraan Pekan Olahraga Nasional (PON) XXI Aceh-Sumatera Utara Tahun 2024 semakin dekat. Nantinya PON XXI dibuka resmi di Stadion Harapan Bangsa, Banda Aceh oleh Presiden Joko Widodo pada 8 September 2024 dan ditutup 20 September oleh Wapres RI Prof. Dr. (H.C.) K.H. Ma’ruf Amin di Stadion Utama Sumatera Utara.
Suksesnya PON XXI akan bergantung dari sinergitas penyelenggara, pelaksana dan seluruh pihak terkait. Sadar dengan hal tersebut, Ketum Komite Olahraga Nasional Indonesia (KONI) Pusat Letjen TNI Purn Marciano Norman bertekad mempererat hubungan antara organisasi yang dipimpinannya sebagai penyelenggara dengan Panitia Besar (PB.) PON XXI wilayah Aceh dan Sumut, yang mana dipimpin gubernur masing-masing.
Mempererat hubungan melalui kegiatan buka puasa bersama dilakukan pada Selasa 2 April 2024. Ketum KONI Pusat beserta jajarannya buka puasa bersama Ketua PB.PON XXI wilayah Sumut, yakni Pj.Gubernur Mayjen TNI Purn. Dr. Hassanudin di Rumah Gubernur Sumut, Kota Medan.
Dengan begitu, Ketum KONI Pusat telah melaksanakan buka puasa bersama dalam rangka mempererat silaturahmi dan koordinasi dengan seluruh Ketua PB.PON XXI wilayah Aceh dan Sumut. Pekan sebelumnya, tanggal 26 Maret, Ketum KONI Pusat pun telah menggelar buka puasa bersama Pj.Gubernur Aceh Bustami Hamzah.
Pada pertemuan tersebut, Ketum KONI Pusat menyosialisasikan tekad untuk menggelar PON pertama di dua provinsi dengan sukses. Pelaksanaan PON XXI harus sama suksesnya, baik di Aceh maupun di Sumut. Oleh karenanya, KONI Pusat akan terlibat lebih untuk meningkatkan kualitas demi menyukseskan PON XXI di Aceh dan Sumut, mulai penyelenggaraan, prestasi, administrasi, dan perekonomian.
Ambisi KONI Pusat menjadikan PON terus meningkat kualitasnya didasari perjalanan panjang, sejak PON I Tahun 1948 di Solo dan bahkan Pekan Olahraga Ikatan Sport Indonesia (ISI) tanggal 15 Oktober 1938, yang mana cikal bakal KONI dan menjadi hari jadinya KONI.
“Saya berharap PON XXI Aceh-Sumut 2024 tidak hanya dikenang sebagai sejarah PON, namun dalam berbagai hal, dan kita bisa melakukan evaluasi terukur terhadap PON sebelumnya, baik PON Jawa Barat, maupun di Papua.”tegas Ketum KONI Pusat.
Oleh karena itu perlu tata kelola yang semakin baik dan profesional. “PON XXI Tahun 2024 di Aceh-Sumatera Utara diharapkan dapat dikelola dengan kolaborasi yang baik agar memiliki daya tarik luar biasa. Dengan begitu, PON akan menjadi ajang lahirnya atlet berprestasi Indonesia, di samping hiburan yang menjadi bagian dari Sport Industry dan Sport Tourism.,” sambung Marciano. Berkaitan dengan Sport Industry dan Sport Tourism, KONI Pusat berkomitmen untuk mendorong peran pegiat usaha lokal, khususnya koperasi dan UMKM.
KONI Pusat berperan lebih melalui Komisi Hak Kekayaan Intelektual (HAKI), yang diatur “Peraturan KONI Pusat Nomor 59 Tahun 2024 tentang Pedoman Hak Komersial KONI Pusat”. Regulasi itu pun diserahkan oleh Ketum KONI Pusat kepada Pj.Gubernur Sumut usai buka puasa bersama.
Sebelum pertemuan Ketum KONI Pusat dan Pj.Gubernur Sumut, sudah ada kesepakatan antara bidang terkait dengan Sekjen KONI Pusat selaku Ketua Komisi HAKI PON XXI/2024 Aceh-Sumut.
“Beberapa yang berkaitan dengan dukungan KONI Pusat melalui HAKI antara lain, bidang Teknologi Informasi Komunikasi (TIK), Broadcasting, dan Pemasaran. Ketiganya harus mengacu dengan standar tinggi dan menjadi ‘wajah’ suksesnya PON XXI,” terang Sekjen KONI Pusat Drs.Lukman Djajadikusuma, MEMOS.
“Alhamdulillah kami sudah mencapai kesepakatan dalam pelaksanaan kegiatan PON XXI terkait dengan ruang lingkup HAKI demi suksesnya PON XXI,” sambungnya.
Bidang HAKI berkaitan dengan citra PON dan juga berdampak pada daya tarik lebih besar, sehingga memungkinkan dukungan mengalir lebih deras untuk sukseskan PON XXI. Terkait standar yang ditetapkan KONI Pusat, tentunya tanpa kompromi merujuk kelas dunia. Sekjen KONI Pusat berpendapatan bahwa kualitas penyelenggaraan kelas dunia, berdampak pada keinginan Indonesia menjadi tuan rumah Olimpiade.
“Indonesia akan bidding Olimpiade di masa yang akan datang, kita harus menunjukan mampu sebagai tuan rumah yang baik,” jelas Lukman.
Meski Aceh dan Sumut baru pertama kali menjadi tuan rumah PON, namun Sekjen KONI Pusat percaya kedua provinsi tersebut dapat ukir sejarah dengan suksesnya PON pertama di dua provinsi dan diikuti 38 provinsi. PON XXI juga harus memberikan ‘legacy’ bagi Indonesia, khususnya bagi Aceh dan Sumut.
Salah satu contohnya, KONI Pusat telah bekerja sama dengan CLOIT, perusahaan asal Korea Selatan yang berkaitan software Games Management System (GMS), Games Result System (GRS), Timing & Scoring, Integration System dan sebagainya di Indonesia. KONI Pusat dan CLOIT telah bekerja sama pada 19 Juli 2023.
CLOIT merupakan salah satu perusahaan teknologi terbaik di dunia dengan pengalaman lebih dari 35 tahun mendukung kompetisi olahraga kelas dunia, Olimpiade, Asian Games, Piala Dunia, Universiade dan sebagainya. Harapannya sistem akan berjalan dengan kualitas penyelenggaraan tingkat dunia dan juga terjadi ‘Transfer Knowledge’ kepada anak bangsa.
Terkait Broadcasting, KONI Pusat juga menggandeng profesional yang telah memiliki pengalaman di beberapa multievent akbar, mulai dari tingkat PON, SEA Games hingga Asian Games.
Dari sisi pemasaran yang erat kaitannya dengan promosi, KONI Pusat merujuk pada International Olympic Committee (IOC) dengan Olimpiade dan Olympic Council Asia (OCA) dengan Asian Games.
Sosialisasi HAKI juga perlu diikuti dengan kerja keras yang sinergis, terutama KONI Pusat dengan PB.PON wilayah, juga melibatkan KONI Provinsi Aceh dan Sumut.
Di samping itu semua, Ketum KONI Pusat juga sampaikan apresiasi atas progres pembangunan venue di Sumut, khususnya venue yang dikunjunginya pada 2 April 2024. Rata-rata venue yang ditinjau sudah siap digunakan, baik itu Stadion Madya Atletik Sumut Sport Center, Martial Arts Arena di Sport Center, Gedung Bowling Disporasu.
Adapun Stadion Utama Sumatera Utara sudah mencapai 33% konstruksi menurut Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR). Kapasitasnya mampu menampung 25.750 penonton dengan Royal Lounge untuk VVIP dan sudah menggunakan teknologi ramah lingkungan, yakni Solar Panel. Teknologi hijau itu mampu memberikan dampak efisiensi listrik 7%/tahun.