ECL 2020 Seri Keempat Resmi Berakhir, Tidak Ada Klub Yang Mendominasi
Equestrian Champions League (ECL) 2020 Seri Keempat resmi berakhir hari ini 29 Juli 2020. Bertempat di Equinara Horse Sports, ECL 2020 Seri Keempat menampilkan tiga kelas show jumping berbeda. Pertandingan pertama dibuka oleh kelas show jumping 90 cm U-18 Junior Champions League.
Terdapat 10 atlet yang berkompetisi memperebutkan juara dan naik ke podium. Andhika Saad Abdullah/Nalini dari Highland Equestrian Center berhasil meraih juara ketiga, yang sebelumnya pada meraih peringkat pertama di kelas 90 cm U-18 ECL 2020 Seri Ketiga. Sementara Dzikra Fadillah Arksya/Viva dari Aragon Equestrian Sport berada di posisi kedua. Dzikra mengalami peningkatan yang cukup baik karena pada ECL 2020 Seri Ketiga di kelas yang sama, ia berada di posisi ketiga. Sedangkan Iqbal Hermawan/Nemo dari klub Highland Equestrian Center menduduki peringkat pertama pada kelas 90 cm U-18 dengan melakukan loncatan sempurna tanpa ada kesalahan.
Di kelas 130 cm Open, Steven Menayang/Babriola dari ZZ Stable kembali menjadi juara pertama sama seperti ketika dirinya bertanding di ECL 2020 Seri Ketiga dengan Zero Faults. Sementara Muhammad Akbar Kurniawan/Prince Zizou dari Kurnia Stable yang sebelumnya gagal naik ke podium pada seri sebelumnya, berhasil meraih posisi kedua. Andry Sutoyo/Jules dari Equinara Horse Sports mendapatkan peringkat ketiga.
Pada kelas yang lebih tinggi lagi, Show Jumping 140 cm Open, pertandingan lebih menegangkan lagi. Apalagi ketika Yanyan Hadiansah/Bodius dari Equinara Horse Sports dan Raymen Kaunang/Conidro dari Pegasus Stable sama-sama menyelesaikan rintangan dalam waktu yang cukup singkat dan tanpa kesalahan sama sekali. Keduanya lalu melakukan Jump Off yang dimenangkan oleh Yanyan/Bodius karena Raymen/Conidro melakukan kesalahan.
Dari terselenggaranya ECL 2020 Seri Keempat ini, Adinda Yuanita selaku Founder ECL merasa senang berhasil melewati empat dari enam seri yang akan diadakan pada liga berkuda pertama di Indonesia ini. Ia juga melihat kalau tidak ada yang mendominasi pada Seri Keempat ini. “Semua klub performanya dan skill dari para ridernya dari seri ke seri ada peningkatan. Itulah yang menjadi cita-cita kita bersama,” ujar Dinda.
Dengan adanya kompetisi yang berkesinambungan ini, ia mengharapkan para atlet dan klub bisa menunjukkan peningkatan kemampuannya baik secara teknis atau tidak. Sehingga nantinya, rintangan pun akan menjadi semakin tinggi seiring seri berjalan. “Jadi kita bisa mengejar route map untuk Asean Games,” ungkapnya.