Claire Williams Mundur Dari Williams Racing
Deputy Team Principal Claire Williams memutuskan untuk mundur dari jabatannya setelah GP Italia. Mundurnya Claire mengakhiri keterlibatan keluarga Williams di tim yang Sir Frank didirikan pada 1977 lalu, yaitu Williams Racing. Sir Frank merayakan 50 tahun dirinya sebagai Kepala Tim F1 tahun lalu. Ia menjalankan dua tim pada saat itu dengan memenangkan tujuh gelar pembalap dan sembilan kejuaraan konstruktor. Di 2013, putrinya, Claire mengambil alih tersebut.
Claire mengatakan ia berharap bisa melanjutkan masa jabatannya dan bisa melestarikan warisan keluarganya ke generasi seterusnya. “Dengan berat hati aku meninggalkan peranku di tim. Aku berharap untuk melanjutkan masa jabatanku jauh ke masa depan dan untuk melestarikan warisan keluarga Williams ke generasi berikutnya,” kata Claire dilansir dari laman resmi Formula 1.
Meskipun begitu, ia mengatakan kalau merasa sulit untuk menemukan investor pada awal tahun ini yang berdampak pada penjualan di Dorilton Capital. Untuk itu, dirinya pun mundur dari jabatannya dan mempersilahkan Dorilton untuk memulai awal yang baru sebagai pemilik Williams. “Aku telah mengambil keputusan untuk mundur dari tim agar Dorilton bisa memulai awal yang baru sebagai pemilik baru. Ini mungkin bukan keputusan yang mudah, tapi aku percaya ini keputusan yang tepat untuk semua yang terlibat,” lanjutnya.
Claire sendiri sudah berkecimpung di dunia Formula 1 hampir sepanjang hidupnya. Ia dahulu sering ikut menonton balapan sejak anak-anak untuk melihat bagaimana ayahnya memimpin tim. Di 2002, ia pun memuai karirnya di bidang komunikasi bersama dengan tim Williams. Delapan tahun kemudian, Claire berhasil menjadi Head of Communications sebelum akhirnya mengambil alih jabatan ayahnya di 2012.
Ia berhasil membuat tim Williams berada di posisi kesembilan pada Formula 1 di 2013 dan posisi ketiga selama dua tahun berturut-turut di 2014 dan 2015. Namun sayangnya, dua tahun belakangan tim mereka mengalami masalah finansial yang cukup buruk. Mereka pun melakukan rebound tahun lalu, termasuk menstruktur ulang departemen sehingga tim mereka mampu bertanding dengan rial mereka. Namun, untuk dapat terus maju mereka juga membutuhkan investasi yang signifikan sehingga menjual tim ke perusahaan investasi swasta di Amerika Serikat.
“Ini mungkin akhir dari era Williams sebagai tim yang dikelola keluarga, tetapi ini adalah awal dari era baru Williams Racing dan kami berharap mereka sukses di masa depan,” harap Claire.