Ketua Umum KONI Pusat Pukul Gong di Hari Pembukaan Munas XXIII PP.PBSI
Masa depan pembinaan olahraga prestasi bulutangkis akan ditentukan pada Musyawarah Nasional (Munas) XXIII. Pengurus Pusat Persatuan Bulutangkis Seluruh Indonesia (PP.PBSI) menggelar Munas XXIII di JHT Hotel, Serpong, Tangerang. Agenda utama Munas tersebut adalah memilih Ketua Umum periode 2020 – 2024.
Ketua Umum saat ini, Jenderal TNI (Purn.) Wiranto hanya memimpin pada periode 2016-2020. Ia tidak akan melanjutkan masa kepemimpinanya karena ingin fokus sebagai Ketua Dewan Pertimbangan Presiden (Wantimpres). Oleh karena itu, diperlukan sosok ketua umum baru PP.PBSI.
Munas XXIII yang digelar pada tanggal 5 – 6 November 2020, dibuka pada hari pertama. Pada pembukaannya, hadir memberikan sambutan Ketua Umum PP.PBSI Wiranto, Ketua Umum Komite Olahraga Nasional Indonesia (KONI) Pusat Letjen TNI (Purn.) Marciano Norman, Ketua Komite Olimpiade Indonesia (KOI) Raja Sapta Oktohari secara virtual dan Menteri Pemuda dan Olahraga (Menpora) Zainudin Amali secara virtual. Menpora tak hanya memberikan sambutan namun sekaligus membuka Munas XXIII secara virtual.
Usai Menpora membuka Munas XXIII secara virtual, Ketua Umum KONI Pusat memukul gong yang telah disiapkan di lokasi Munas XXIII. Penyelenggaraan Munas XXIII dilakukan dengan menerapkan protokol kesehatan yang ketat.
Pada saat memberikan sambutan, Ketua Umum KONI Pusat berterima kasih kepada seluruh pengurus dan calon pengurus PP.PBSI karena telah mededikasikan diri untuk olahraga prestasi. Selain itu, Ketua Umum KONI Pusat sampaikan apresiasi atas pembinaan bulutangkis yang memiliki tradisi emas untuk Indonesia pada ajang internasional.
Marciano berpesan agar organisasi yang melakukan pembinaan olahraga dapat solid dalam mendukung atlet agar bisa berprestasi. Atlet tidak boleh menerima dampak dari permasalahan yang terjadi. Permasalahan organisasi harus diselesaikan dengan komunikasi yang baik. Selain itu, KONI Pusat berharap prestasi bulutangkis dapat dipertahankan bahkan ditingkatkan.
Adapun pada Munas XXIII, awalnya terdapat dua bakal calon, yakni Ketua Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) Agung Firman Sampurna dan Ketua Pengurus Provinsi (Pengprov) Banten Ari Wibowo. Akan tetapi Tim Penjaringan PBSI hanya loloskan Agung Firman karena telah memenuhi syarat, termasuk mengantongi dukungan 29 Pengprov.