Aldila Sutjiadi Raih Juara Ganda Putri Tenis W100 di Charleston

Petenis putri Indonesia, Aldila Sutjiadi kembali membuat Indonesia bangga karena prestasinya. Setelah menjadi juara ganda putri bersama Astra Sharma asal Australia pada Copa Colsanitas di Bogota, Kolombia pada 10 April lalu, hari ini tanggal 1 Mei 2022 ia kembali menjadi juara ganda putri pada turnamen ITF World Tennis Tour W100 di Charleston (AS).

Aldila yang berpasangan dengan Katarzyna Kawa asal Polandia meraih juara pasca menang partai final event dengan total hadiah $100.000 dolar AS atau sekitar Rp 1,5 milyar. Pasangan Aldila/Kawa berhasil menundukkan wakil tuan rumah Amerika Serikat straight set 6-1, 6-4.

Sebelumnya, Aldila/Kawa juga menang dengan skor telak pada semifinal, yakni 6-1, 6-0. Yang mereka tundukan merupakan unggulan, Olivia Tjandramulia (Australia) dan Marcela Zacarias (Meksiko).

Prestasi Aldila pada W100 Charleston memberi tambahan pundi pemilik 15 gelar juara ganda ini sebanyak $ 2.787 dollar AS atau sekitar Rp 40 juta. Peringkat Aldila di SEA Games Vietnam, 12-13 Mei 2022 ini pun akan melejit di posisi ke-77 ganda dunia, awal pekan depan.

Atas capaian tersebut, Ketua Umum (Ketum) Komite Olahraga Nasional Indonesia (KONI) Pusat Letjen TNI Purn Marciano Norman. “Selaku Ketua Umum KONI Pusat, saya menyampaikan selamat kepada Aldila Sutjiadi yang kembali berhasil membuat Indonesia bangga melalui prestasinya dengan menjadi juara ganda putri ITF World Tennis Tour W100 di Charleston. Terima kasih dan apresiasi atas kerja keras Aldila Sutjiadi selama ini,” katanya.

Marciano berharap prestasi Aldila di kancah internasional mampu memotivasi atlet Indonesia lainnya, khususnya atlet-atlet yang akan mewakili Indonesia pada SEA Games Hanoi mendatang.

Selain menjadi motivasi untuk atlet di SEA Games nanti, Ketum KONI Pusat berharap induk cabang olahraga, terutama Pengurus Pusat Persatuan Tenis Lapangan Indonesia (PP.Pelti) mendorong atlet lainnya mengikuti jejak Aldila.

“Suksesnya Aldila harus memotivasi induk cabang olahraga untuk mengantar atlet lainnya meraih prestasi di kancah internasional. Kita harus belajar bagaimana Aldila sukses, kemudian program pembinaan olahraga prestasi harus menyesuaikan dengan metode yang sudah terbukti berhasil,” tambahnya.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *