Anwar Hadimi: Pelaku Industri Olahraga yang Mendorong Pembinaan Olahraga Prestasi Kalsel
Dalam meningkatkan olahraga prestasi, salah satu syarat utamanya yakni ketersediaan sarana & prasarana yang dapat dinikmati masyarakat luas. Pelaku olahraga, baik itu atlet maupun pelaku olahraga rekreasi memerlukan sarana & prasarana untuk berolahraga.
Di provinsi Kalimantan Selatan (Kalsel), sosok Anwar Hadimi menjadi berjasa dalam menyediakan sarana & prasarana olahraga di kota kelahirannya, Kota Banjarmasin. Kini Hadimi dikenal sebagai seoarang pengusaha bidang olahraga dengan beberapa sarana & prasarana olahraga yang dimiliki serta dikelola dirinya dengan anaknya.
Pria kelahiran 24 Agustus 1960 telah lebih dari 30 tahun memenuhi kebutuhan masyarakat akan olahraga. Hadimi mendirikan lapangan futsal yang dapat digunakan masyarakat berolahraga pada tahun 1990.
Hadimi tak hanya bicara bisnis yang berorientasi kepada keuntungan, ia juga memiliki niat tulus kepada masyarakat Banjarmasin. Pasalnya, ia tahu betul bahwa bisnis sarana & prasaran olahraga tidak menjamin keuntungan yang besar dan cepat, bahkan untuk pengembalian modal.
“Ketika ingin membuat sarana olahraga jangan berpikir break even point (titik impas/ balik modal),bisa stres!,” katanya ketika ditanya alasan menggeluti bisnis di bidang olahraga.
Adapun satu alasan yang mengalahkan rasionalitasnya sebagai pengusaha karena perhatiannya kepada masyarakat. Ia sadari bahwa olahraga adalah suatu kebutuhan yang dapat membuat masyarakat sehat, kebutuhan paling dasar manusia.
“Alasan saya terjun ke bisnis olahraga sejak 32 tahun lalu hingga hari ini, karena ingin masyarakat sehat, dan juga untuk turut kembangkan prestasi olahraga di sini. Alasan lainnya adalah motivasi dari anak saya saat itu,” tandas pria yang juga mengemban amanah sebagai Wakil Ketua Umum (Waketum) V Komite Olahraga Nasional Indonesia (KONI) Provinsi Kalsel masa bakti 2021-2025.
Seluruh sarana & prasarana yang dimilikinya tak pernah tanggung dalam hal kualitas. Semuanya memiliki standar yang berlaku. “Ternyata anggaran membangun sarana & prasarana olahraga sangat besar, baik karena kebutuhan lahan yang besar dan juga biaya pembangunan infrastruktur yang juga besar,” ujarnya.
Besarnya biaya lantas membuatnya maksimal dalam membangun fasilitas olahraga. “Saya selalu berkonsultasi dengan pakar olahraga. Sebagai contoh, seluruh lapangan futsal saya suda standar internasional,” terangnya.
“Mau bangun sarana harus konsultasi dengan pakarnya, agar lapangan yang kita bangun standar internasional,” sambungnya.
Bayangkan, sarana & prasarana berkualitas dengan standar internasional yang ada, dapat dinikmati masyarakat dengan biaya sewa terjangkau.
Sarana & prasarana yang dimilikinya tak hanya baik dalam kualitas namun banyak secara kuantitas. Setelah mengawali dengan lapangan futsal, ia menambahkan beberapa fasilitas di area tersebut, seperti bulu tangkis, tenis meja, basket, biliar. Pada tahun 2022, jumlah lapangan futsal miliknya sudah dua.
Selanjutnya pada tahun 2017, Hadimi kembali menambah daftar sarana & prasarana olahraganya dengan membangun sebuah kolam renang.
Berikutnya, Hadimi membangun tiga lapangan mini soccer. Tak puas, pada tahun 2020, persis sebelum pandemi Covid-19 menerjang Tanah Air, Hadimi membangun satu lapangan sepak bola standar FIFA.
Terakhir, pada tahun 2022, Hadimi kembali menambah sarana & prasarana cabang olahraga (cabor). Stable Equestrian dengan 7 kuda didirikan di kilometer 10 Kota Banjarmasin.
Rencananya, dalam waktu dekat, Hadimi akan membangun lapangan bulu tangkis dan Fitnes.
Dengan 9 jenis cabor yang fasilitasnya ia miliki, Hadimi turut mendukung pembinaan olahraga prestasi. Selaku pemilik sarana & prasarana, Hadimi memberikan kesempatan bagi pengurus provinsi induk cabor untuk menyelenggarakan kompetisi. Hadimi memberikan keringanan khusus untuk program pembinaan olahraga prestasi.
Adanya sosok seperti Hadimi menjadi bukti bahwa industri olahraga dapat dimanfaatkan untuk pembinaan olahraga prestasi. Pertama, pecinta olahraga dapat berolahraga karena adanya fasilitas. Mereka yang giat, berpotensi menjadi atlet berprestasi.
Kedua, bagi organisasi olahraga prestasi, mendapatkan opsi tempat untuk melaksanakan kompetisi. Tak hanya itu, keringanan pun didapatkan untuk pembinaan.
Semoga ke depan banyak sosok seperti Hadimi di Indonesia, penyedia sarana & prasarana olahraga yang dapat diakses mudah serta murah bagi masyarakat, khususnya pembinaan olahraga prestasi.