Beragam Venue Berstandar Internasional akan Digunakan pada PON XX di Papua

Pekan Olahraga Nasional (PON) XX Tahun 2021 adalah multievent olahraga akbar pertama di Tanah Papua. Seluruh pihak bekerja sama guna sukseskan PON XX secara penyelenggaraan, prestasi, administrasi dan perekonomian. Pemerintah Pusat melalui Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) sudah mendukung PON pertama di masa pandemi Covid-19 melalui pembangunan Venue terbaik dan juga infrastruktur pendukung lainnya.

Komitmen pemerintah dalam hal Venue dijelaskan oleh Dirjen Cipta Karya Kementerian PUPR, Ir. Diana Kusumastuti, M.T., pada diskusi virtual Forum Merdeka Barat 9 (FMB9). Kegiatan diskusi yang diselenggarakan oleh Kementerian Komunikasi dan Informasi (Kominfo) berjudul ‘Venue Kelas Dunia PON XX Papua’ telah ditayangkan pada tanggal 24 Juli 2021 atau bertepatan dengan 70 hari sebelum PON XX resmi dibuka.

Sang Dirjen terangkan semua venue sudah rampung 100% tepat waktu dan siap digunakan untuk PON mendatang. Dirjen Diana sampaikan beberapa venue yang dibangun pihaknya antara lain Istora Papua Bangkit, Arena Akuatik, Cricket, Hoki Indoor & Outdoor, Sepatu Roda, Panahan, Dayung, dan infrastruktur pendukung lainnya seperti jalanan, drainase, sanitasi hingga wisma atlet di seluruh klaster penyelenggaraan PON XX. Dari semuanya, hanya venue Dayung yang masih memerlukan perhatian.

Saat ini Papua memiliki beberapa Venue terbaik dunia. Pertama adalah Stadion Lukas Enembe yang sudah bersandar FIFA dan lintasan atletiknya juga sudah standar IAAF. Stadion seluas 71.697 M2 dengan kapasitas sekitar 40.000 tempat duduk tersebut dikabarkan sempat meraih nominasi stadion terbaik dunia pada tahun 2019 versi media asal Polandia, http://stadiumdb.com/. Dari 21 stadion terbaik dunia, stadion yang kala itu masih bernama Papua Bangkit menempati peringkat keenam Popular Vote situs tersebut pada awal tahun 2020.

Selain Stadion Lukas Enembe Venue Hoki juga sudah berstandar internasional, begitu juga Arena Akuatik. “Akuatik menggunakan sistem yang sudah canggih,” terang Dirjen Cipta Karya tentang Venue yang sudah bersandar FINA. Tak lupa dijelaskan bahwa Venue Akuatik sudah dilengkapi BIM (Building Information Modelling) untuk terhubung baik dengan database renang sehingga jika terjadi pemecahan rekor akan langsung terintegrasi dengan sistem.

Venue Akuatik juga masuk Museum Rekor Dunia Indonesia (MURI) menurut Dirjen Cipta Karya. Tak tanggung, tiga kategori sekaligus yang dipecahkan venue tersebut. “Ketiga kategori tersebut yaitu pertama, untuk struktur atap baja lengkung bentang terpanjang,” katanya. “Atap tanpa sambungan dan baut mengerucut terluas berbentuk dome,” sambungnya jelaskan kategori kedua. “dan instalasi terpanjang dan diameter terbesar textile duct,” tambahnya.

Kementerian PUPR juga telah mengupayakan agar venue yang telah dibangun dapat dipelihara dengan biaya minim. “Apa yang sudah dibangun Pemerintah Pusat, kita harus jaga bersama-sama karena ini aset yang sangat bermanfaat sekali untuk Indonesia timur,” pesan Diana sambil terangkan sudah siapkan SOP pemeliharaan venue.

“Semua yang dibangun sangat luar biasa dengan kualitas internasional, ini jadi pekerjaan besar untuk Papua,” jelas Ketua Harian PB.PON XX Dr. Yunus Wonda, SH., MH., sambil terangkan bahwa Agustus mendatang, semua venue akan diserahkan oleh Pemprov Papua kepada PB.PON XX. “Begitu PON XX selesai akan dikembalikan ke Pemprov, kami sampaikan terima kasih ke Pemerintah Pusat. Ini suatu kebanggaan bagi kami masyarakat Papua,” tambahnya.

Ketua Harian yang hadir secara virtual juga jelaskan bahwa beberapa peralatan pertandingan sudah tiba di Tanah Air. Selain itu, medali ditargetkan sudah di Papua pada akhir bulan Agustus.

Bupati Jayapura, Matius Awoitauw, S.E., M.Si., yang juga hadir secara virtual sampaikan upayanya mempersiapkan PON XX dengan baik. Ia memberikan atensi terkait arahan Presiden Joko Widodo agar warga di sekitar venue divaksinasi. Menurutnya saat ini vaksinasi sudah 49% dan selesai pada akhir Juli atau setelatnya Agustus. Baginya, PON XX harus sukses penanganan Covid-19 selain sukses penyelenggaraan, prestasi, administrasi dan perekonomian.

Jika pandemi Covid-19 tetap menunjukkan peningkatan, Bupati Jayapura berharap PON XX perlu tetap berlangsung dengan Plan B. Yang dimaksud Bupati Jayapura Plan B adalah melaksanakan PON XX sesuai tanggal yang ditetapkan tanpa penonton. Sebab, ia bertekad menunjukkan bahwa Papua bisa menjadi tuan rumah yang baik. “Papua aman, Papua penuh pesona-pesona indah. Kita ingin hilangkan image Papua penuh konflik, itu media saja yang terlalu lebay,” jelasnya.

Bisa saksikan kembali;

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *