Berikut Catatan Untuk Tuan Rumah Mimika

Peserta rapat 11 Februari 2020 di Hotel Rimba

Geraksport.com – Dalam hitungan bulan, Pekan Olahraga Nasional (PON) ke-20 akan digelar di Papua. Oleh karenanya, Komite Olahraga Nasional Indonesia (KONI) Pusat dan Kementerian Pemuda dan Olahraga (Kemenpora) melakukan tinjauan pada 11 Februari 2020. Tinjauan dilakukan di Kabupaten Mimika yang mana akan menyelenggarakan beberapa cabang olahraga.

Pada hari peninjauan di Mimika, tinjauan dilakukan ke beberapa titik antara lain; Graha Eme Neme Yauware, Wisma Atlet, Mimika Sport Complex (MSC), GOR Biliar dan GOR Futsal. Malam hari seusai peninjauan di Mimika, Hotel Rimba menjadi saksi rapat evaluasi kesiapan Kabupaten Mimika.

Ketua Umum Letjen TNI (Purn) Marciano Norman memberikan pendapat terkait kesiapan Kabupaten Mimika. “Secara umum semua venue di Mimika dapat selesai sebelum PON.”, ujarnya. Beberapa catatan pun diberikan oleh Ketua Umum KONI Pusat.

Pertama, adanya beberapa venue yang belum siap seperti venue untuk panjat tebing, biliar dan aeromodeling. Diharapkan pada Juli 2020, semua venue tersebut rampung.

Kedua, terkait akomodasi PON yang masih kurang sekitar 400 – 500 kamar. Kebutuhan akomodasi adalah 2.185 namun kamar yang tersedia 1.564 kamar.

Ketiga, perlunya perhatikan masalah kesehatan mengingat kompetisi olahraga erat kaitannya dengan kebutuhan medis. Marciano sendiri telah melakukan koordinasi dengan Menteri Kesehatan untuk berikan dukungan kesehatan secara optimal.

Keempat, kendaraan operasional beserta sopir bantuan dari pemerintah pusat diharapkan datang lebih awal. Sebelumnya direncanakan kendaraan tiba 4 hari sebelum PON dimulai. Marciano menjelaskan bahwa kendaraan dan sopir harus datang lebih awal guna mempelajari medan Mimika.

Kelima, Wisma Atlet yang dibangun Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) harus segera direnovasi. Kebocoran yang terjadi cukup mengganggu mengingat usia bangunan yang terbilang baru.

Setelah Ketua KONI Pusat yang memberikan catatan, giliran perwakilan Kemenpora yang berpendapat. Deputi III Kemenpora, Raden Isnanta memuji persiapan Kabupaten Mimika. “Ibarat lari, Mimika lari paling depan tapi belum finish. Lebih siap ketimbang area lain di Papua.”, sebut Isnanta.

Tak lupa Isnanta sampaikan pesan agar perhatikan kegiatan non fisik yang menjadi keluhan pada beberapa kali PON. Pertama, kesan baik harus ditampilkan sejak bandara dengan sambutan yang menunjukkan khas tuan rumah. Dinas Pariwisata perlu terlibat dalam hal penyambutan.

Kedua, penjemputan peserta PON harus dilakukan dengan koordinasi baik agar tepat waktu dan memudahkan.

Ketiga, akomodasi hotel harus disediakan dengan tepat, banyak kasus salah kamar dan menunggu terlalu lama untuk dapatkan kamar.

Keempat, Liaison Officer (LO) atau penghubung haruslah dipersiapkan dengan baik agar dapat menjadi perantara yang baik antara panitia dan peserta.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *