Cerita Febby Angguni Setelah Keluar dari Pelatnas

Menurunnya karir setelah keluar dari Pelatnas tampaknya tak berlaku pada eks pebulutangkis PB Djarum, Febby Angguni.

Febby Angguni menjadi pemain termuda saat bergabung pelatnas tahun 2006, karena usianya yang pada saat itu masih 14 tahun dan ia masih duduk di bangku kelas 3 SMP.

“Ya, di Pelatnas itu cuma tiga tahun latihannya. Senang ya karena waktu itu juga menjadi penghuni termuda di sana. Saat itu masuk Pelatnas masih duduk di kelas 3 SMP pas umur saya itu 14 tahun,”  ujar Febby.

Febby Angguni berkesempatan besar tampil di panggung internasional denganan membawa nama Indonesia saat menjadi bagian dari pelatnas Cipayung selama 3 tahun. Alhasil, di usianya yang ke-17 tahun, gelar pertama di level dewasa berhasil diraihnya.

Di turnamen Malaysia International Challenge 2008, ia berhasil meraih gelar perdananya. Gelar tersebut menjadi gelar yang tak terlupakan bagi Febby Angguni karena di usianya yang masih junior, ia berhasil memenangkan gelar di level tinggi.

“Kenangan tak terlupakan salah satunya itu juara di Malaysia International Challenge 2008. Karena itu menjadi gelar pertama saya di level dewasa dan padahal umur saya itu masih level junior. Ya, di usia 17 tahun lah. Pastinya senang banget, kala itu,” lanjutnya.

Febby Angguni memutuskan keluar dari pelatnasahun 2008 dan ia melanjutkan profesi sebagai pemain profesional. Prestasi yang meningkat justru didapat setelah keluar dari Pelatnas.

Ia tercatat sukses meraih 6 gelar di turnamen Auckland International, 2009, Kharkiv International 2013, Belgian International 2013, India International 2013, USM Indonesia International 2014 dan Finnish International.

Selepas keluar dari pelatnas, Febby juga berhasil menjadi runner-up di gelaran India International 2009, Iran fajr International dan Finnish Open 2015 lalu.

“Dulu motivasi saya saat jadi pemain itu yang pastinya ingin berprestasi di Internasional dan mau jadi pemain dunia yang punya banyak gelar,” pungkasnya.

Saat ini, Febby Angguni telah memutuskan untuk tidak lagi menjadi pemain bulutangkis, tetapi masih aktif di dunia tepok bulu setelah memutuskan menerima pinangan dari salah satu klub bulutangkis yang ada di Indonesia.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *