Cerita Menarik Joko Suprianto di Indonesia Open
Demi raih takhta di Indonesia Open dari spesialiasi runner-up sampai akhirnya naik ke podium juara, ini cerita perjuangan berat Joko Suprianto .
Salah satu turnamen bergengsi di daratan bulutangkis yakni turnamen Indonesia Open. Meraih gelar di kompetisi tersebut akan menjadi kebanggaan sekaligus kenangan yang tak akan terlupakan oleh siapapun.
Salah satu alasan mengapa Joko Suprianto terpaksa harus bersimbah peluh untuk bisa naik ke podium tertinggi gelaran Indonesia Open yakni Ardy B. Wiranata.
Ia bisa dibilang menjadi salah satu musuh bebuyutan sesama pemain Indonesia bagi Joko Suprianto. Kedua pebulutangkis andalan Tanah Air tersebut tercatat telah bertemu sebanyak 10 kali di turnamen bulutangkis internasional.
Dari 10 pertemuan tersebut, Joko Suprianto diketahui hanya berhasil meraih tiga kemenangan saja, sedangkan Ardy B. Wiranata sukses memenangkan 7 pertemuan mereka.
Dan dari tujuh kemenangan yang diraih oleh Ardy B. Wiranata, empat kemenangan diantaranya diraih ketika bertemu dengan Joko Suprianto di final Indonesia Open.
Eks pemain tunggal tersebut harus menelan kekalahan sebanyak empat kali dari Ardy B. Wiranata yang membuatnya harus lebih bersabar agar bisa naik ke podium tertinggi Indonesia Open.
Empat quartet-kill Joko Suprianto dari Ardy B. Wiranata terjadi di empat edisi final Indonesia Open di tahun 1991, 1992, 1994, 1995 yang membuatnya harus menunggu hingga 1996 untuk bisa jadi juara di hadapan pendukung Tanah Air.
Joko Suprianto terpaksa gigit jari di lima edisi final Indonesia Open sebelum akhirnya berhasil naik ke podium juara pada tahun 1996.
I berhasil mencapai final Indonesia Open untuk kali pertama pada tahun 1989, tetapi kali itu ia dikalahkan oleh wakil China, Xiong Guobao dengan skor 0-15, 4-15.
Joko Suprianto tetap kembali mencoba dan di tahun 1991, pemain kelahiran Solo tersebut berhasil kembali tampil di partai final Indonesia Open dan berhadapan dengan Ardy B. Wiranata.
Namun, nasib kurang beruntung harus dialaminya setelah ia kembali menelan kekalahan dari sesama pemain Indonesia tersebut dalam pertandingan straight games dengan skor 7-15, 5-15.
Partai final Indonesia Open tahun 1992 kembali berhasil dicapai Joko Suprianto, namun lagi-lagi, Ardy B. Wiranata masih menjadi momok yang menakutkan baginya setelah bertarung hingga babak rubber game dan kembali kalah dengan skor 7-15, 15-6, 9-15 .
Dua tahun berselang, Joko Superianto kembali berhasil tembus ke partai final Indonesia Open, namun entah mengapa ia seperti ditakdirkan untuk kembali berhadapan dengan Ardy B. Wiranata yang juga akhirnya berhasil mencapai partai final setelah dua tahun absen.
Keberuntungan belum berpihak ke eks tunggal putra no. 1 dunia tersebut setelah ia kembali takluk dari Ardy B. Wiranata dengan skor 9-15, 8-15. Tahun 1995, semuanya lagi-lagi terulang. Joko Suprianto kembali takluk dari peraih medali perak Olimpiade Barcelona 1992 dengan skor 9-15, 17-14, 9-15.
Joko Suprianto akhirnya berhasil membuktikan diri di panggung Indonesia Open 1996 setelah rentetan kekalahan menyakitkan tersebut, dimana ia meraih gelar juara usai mengalahkan Budi Susanto dengan skor 15–8, 15–4 .