Raih 6 Gelar Indonesia Open, Berikut cerita Ardy B. Wiranata

Di tahun 90-an, Ardy B. Wiranata yang merupakan salah satu pemain binaan klub PB Djarum, menjelma menjadi salah satu kekuatan Indonesia di sektor tunggal putra. Eks pebulutangkis kelahiran Jakarta, 10 Februaru 1970 tersebut terkenal dengan keuletannya dan gaya bermain yang ultra defensif.

Ardy B. Wiranata terkenal sebagai pemain yang memiliki kekuatan fisik yang baik dan mampu mengejar bola di seluruh penjuru lapangan sehingga sangat cocok untuk menyematkan julukan ‘Si Bola Karet’ kepadanya.

Ardy B. Wiranata mengawali kariernya di Kejuaraan Invitasi Dunia Junior pada tahun 1987 dan langsung meraih kesuksesan dengan meraih dua gelar di dua sektor yang berbeda.

Gelar pertama direbut oleh eks pemain binaan PB Djarum di sektor tunggal putra, sedangkan gelar kedua diraihnya di sektor ganda campuran ketika berduet dengan legenda tunggal putri Indonesia, yakni Susy Susanti.

Selepas dirinya berhasil menjadi runner-up Kejuaraan Dunia pda tahun 1989 dan selang dua tahun berikutnya di tahun 1991, ia berhasil menapaki podium di turnamen bulutangkis tertua dunia, yakni All England.

Keperkasaan legenda tunggal putra Indonesia yang saat ini menetap di Kanada tersebut kemudian berlanjut ke salah satu turnamen bulutangkis bergengsi lainnya yakni Indonesia Open.

Pemain kelahiran Jakarta tersebut diketahui berhasil meraih enam gelar pada gelaran Indonesia Open, dimana gelar pertamanya datang di tahun 1990 usai mengalahkan rekan senegara, Eddy Kurniawan dengan skor 15-10, 15-5.

Ardy B. Wiranata, di tahun 1991, kembali berhasil mempertahankan gelar Indonesia Open usai kembali mengalahkan rekan senegaranya, Joko Suprianto dengan skor 15-7, 15-5.

Lagi, di tahun 1992, eks pemain binaan PB Djarum ini juga lagi-lagi berhasil mengalahkan Joko Suprianto di final untuk mengklaim gelar hattricknya di turnamen Indonesia Open.

Di tahun 1994, Ardy B. Wiranata akhirnya berhasil kembali meraih gelar Indonesia Open dan lagi-lagi mengalahkan Joko Suprianto dalam pertandingan straight games dengan skor 15-9, 15-8.

Dalam edisi Indonesia Open 1995, Ardy B. Wiranata kembali berhasil mempertahankan gelarnya dan lagi-lagi, Joko Suprianto yang kembali menjadi korban untuk kesekian kalinya. Tapi kali ini, perlawanan lebih sengit hingga babak rubber game.

Indonesia Open 1997 menjadi penutup manis perjalanan indah Ardy B. Wiranata, di mana ia resmi mengukuhkan dirinya sebagai tunggal putra tersukses dengan enam gelarnya di kelas 1000 turnamen Super Series tersebut.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *