DKI Jakarta Targetkan Juara Umum PON XXI Aceh-Sumut 2024
Oleh: Ganesha Siti fariza / Mahasiswi Magang Ilmu Politik UI
DKI Jakarta gencar melakukan persiapan atletnya untuk Pekan Olahraga Nasional (PON) XXI yang akan berlangsung di Aceh dan Sumatera Utara.
Wakil Ketua II KONI Provinsi DKI Jakarta, Gde Sardjana menyatakan DKI Jakarta bertekad merebut gelar juara umum dari tangan Jawa Barat yang berkuasa dalam dua edisi PON sebelumnya di Jabar tahun 2016 dan Papua 2021.
“Insya Allah kalau DKI siap menghadapi PON ke XXI Aceh-Sumut. Target kami juara umum,” kata Gde Sardjana.
Pada PON Jabar 2026, DKI berada di peringkat ketiga perolehan medali di Bawah Jawa Timur dan Jawa Barat.
Empat tahun berikutnya di PON Papua, lagi-lagi Jabar keluar sebagai juara umum dengan meraup 133 emas, 105 perak, 115 perunggu.
DKI berhasil menyodok Jatim di posisi kedua dengan 110 emas dan hanya unggul perolehan medali perak: DKI sabet 91, Jatim 89 perak.
Pada PON XXI Aceh-Sumut 2024 nantinya, KONI Provinsi DKI Jakarta tidak mengikutsertakan salah satu cabor, yakni kabadi.
Hal ini dikarenakan KONI Provinsi DKI Jakarta tidak memiliki atlet yang mumpuni pada cabor tersebut.
Namun, DKI Jakarta memiliki tiga cabor unggulan yang diyakini dapat mendulang hasil terbaiknya pada PON XXI mendatang yakni sepatu roda, renang, dan wushu.
Gde Sardjana juga menargetkan juara umum saat PON XXI Aceh-Sumut 2024 yang akan digelar pada 8 September mendatang.
“Target kita memang juara umum, usaha dan upaya kita seperti itu. Tapi kita lihat nanti karena yang diatas yang akan menentukan semuanya,” tegas Gde Sardjana.
Terkait dengan persiapan atlet provinsi DKI Jakarta menuju PON XXI Aceh-Sumut 2024, ia mengatakan bahwa persiapan sudah 90% dan 95% para atlet melakukan TC di luar negeri.
KONI Provinsi DKI Jakarta juga telah menyiapkan bonus bagi para atlet yang dapat meraih prestasi melalui kerja sama dengan BUMD.
“Karena untuk menjadi PNS sekarang agak sulit, sehingga kita bekerja sama dengan KONI Pusat dan KONI Daerah dimana atlet-atlet yang berprestasi, akan kami prioritaskan untuk dapat bekal hidup kemudian,” ujar Gde Sardjana.
“Terutama atlet-atlet yang sudah senior yang mungkin tidak bisa ikut bertanding lagi. Kita beri peluang dan kesempatan untuk menjadi karyawan BUMD,” tutupnya.