Emporium Horse Stable: Klub Equestrian di Kota Surabaya

Geliat olahraga berkuda equestrian kian tumbuh di Indonesia. Salah satu pertumbuhan tersebut terjadi di Surabaya Jawa Timur. Munculnya klub equestrian di Surabaya bernama Emporium Horse Club menjadi bukti tak terbantahkan pertumbuhan cabang olahraga yang dipertandingkan di Olimpiade tersebut di tanah air.

Emporium berada di dalam Kenjeran Park (Kenpark). Stable ini awalnya dibangun pada tahun 2013 untuk keperluan pribadi, hobi beberapa orang pecinta olahraga berkuda, Seno Iskandar, Bagus Indra Prasetya dan Brigjen TNI Mar (Purn.) Ivan Ahmad Rizky T. S.H. yang mana sedang dipercaya sebagai Ketua Komisi Equestrian Pengurus Pusat Persatuan Olahraga Berkuda Seluruh Indonesia (PP.Pordasi).

Sejarah

Ketiga pendiri Emporium bertemu ketika Ivan Titus bertugas di Surabaya. Ketika itu, Ivan Titus mencari tempat untuk menyalurkan hobi berkuda equestrian. Akhirnya ketiganya mencari lahan untuk melakukan hobi. Hal pertama yang perlu dicari adalah stable.

“Dimulai dari membersihkan lahan tidak terpakai, yang merupakan bekas kandang kuda sewaktu Kenjeran masih mempunyai trek Pacu”, cerita Ivan tentang pecarian stable. Kondisi lokasi stable sebagaimana lahan tidak terpakai pada umumnya sehingga Ivan Titus dibantu oleh pasukan Marinir yang dipimpinnya memimpin pembersihan lahan tersebut.

Seno menceritakan bahwa ketika itu Ivan Titus datangkan alat berat dan puluhan personil. Ivan Titus melakukannya semata-mata untuk mengembangkan olahraga prestasi di Surabaya, yang mana diawali dengan menyediakan fasilitas. Baik Seno maupun Bagus tidak mengeluarkan dana sepeserpun untuk perbaikan lahan yang bersebelahan dengan kuburan tersebut. “Semua ditanggung Pak Ivan, oleh karenanya Pak Ivan dianggap sebagai salah satu pemilik Emporium”, terang Seno.

Langkah yang dilakukan Ivan Titus membuat Emporium lahir dengan stable dan juga lapangan outdoor sederhana di depannya. Ivan Titus menjelaskan setelah lapangan outdoor dapat difungsikan sebagai arena olahraga berkuda, pemilik Kenpark (Setiadji Yudho) menawarkan fasilias gedung eks futsal untuk dijadikan menjadi indoor arena berkuda equestrian.

Setiadji Yudho sendiri adalah pecinta olahraga berkuda. Dahulu ia sempat terlibat Pacuan kuda bahkan Kenpark dulu memiliki Pacuan Kuda. Tempat yang dijadikan stable oleh Emporium saat ini merupakan stable kuda Pacu miliknya dulu. Sayangnya kegiatan Pacu terhenti karena minimnya event sehingga di stable tersebut lama kelamaan kosong.

Ketika stable saat ini terisi dan lahannya digunakan untuk olahraga berkuda, Setiadji senang. Ia menganggap klub Emporium sebagai penerusnya di olahraga berkuda meski beda disiplin. “Berharap banyak klub lahir dan berkompetisi dengan baik”, katanya berharap.

Pasca adanya fasilitas dan lahirnya Emporium pada 2013, peminat olahraga berkuda equestrian di Surabaya meningkat. Fasilitas olahraga berkuda seperti stable dan arena dalam satu lokasi serta yang ada di tengah kota menjadi daya tarik tersendiri bagi masyarakat Surabaya.

Meski tanpa publikasi yang gencar, ternyata banyak peminat olahraga Equestrian ini, baik anak-anak maupun dewasa. Hasil pembinaan olahraga yang peminatnya bertambah pun dirasakan. “Sampai pada tahun 2019, Pengprov Pordasi Jawa Timur dapat membentuk dan mengirim kontingen Kejurnas tahun 2019 dimana semua atlet dan ofisialnya adalah berasal dari Surabaya”, terang Ivan Titus.

Saat ini, Emporium memiliki sekitar 200 member. Pada 8 November, Emporium telah resmikan lapangan outdoor. Hadir dalam peresmian tersebut, Ketiga Inisiator Emporium, Ketua Pordasi Pengprov Jawa Timur Haji Rui, Setiadji Yudho dan senior olahraga berkuda di Jawa Timur, Agam Tirto Buwono. Emporium juga memiliki beberapa member yang membuat klub, seperti klub berkuda private Akara di Surabaya dan Yussar Stable di Sidoarjo.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *