FEI World Cup SEA League 2020 di Arthayasa Stables Selesai Digelar
Arthayasa Stables yang merupakan salah satu founder ‘Longines Federation Equestre Internationale (FEI) Jumping World Cup South East Asia (SEA) League’ dipercaya oleh Pengurus Pusat Persatuan Olahraga Berkuda Seluruh Indonesia (PP.Pordasi) menjadi penyelenggara kompetisi berkuda equestrian tingkat Asia Tenggara tahun ini. Sudah 7 tahun kegiatan tersebut tidak diselenggarakan di Indonesia.
Terakhir kompetisi tersebut digelar adalah pada tahun 2013, Seri 1 dan Seri 2 bertempat di Adria Pratama Mulya (APM) Equestrian Centre. Kedua seri tersebut digelar bersamaan dengan kegiatan Cinta Indonesia Open (CIO) 2013. Kemudian, Seri 3 diselenggarakan di Denkavkud Parongpong.
Setahun sebelumnya yakni pada 2012, Equinara Horse Sports yang menjadi penyelenggara FEI Jumping World Cup SEA League di Arthayasa Stables. Klub terbaik Equestrian Champions League (ECL) 2020 menggelar kompetisi bersamaan dengan Menpora Cup 2012.
FEI Jumping World Cup SEA League tahun ini digelar dalam 3 seri yang seluruhnya tuntas pada Desember 2020. Seri pertama Liga show jumping ini dimulai pada Minggu 6 Desember 2020. Selanjutnya seri kedua digelar pada Kamis 10 Desember 2020 dan di akhir adalah Seri ketiga yang merupakan final pada Minggu 13 Desember 2020.
Pertandingan paling bergengsi dengan rintangan setinggi 145 cm menutup kalender Equestrian PP.Pordasi tahun ini. Adapun pemenangnya untuk hari terakhir ini, antara lain:
- Marcho Momuat dengan kuda Chico’s Lady dari Aragon Equestrian Sport
- Steven Menayang dengan kuda Babriola dari ZZ Stable
- Ferry Wahyu Hadiyanto dengan kuda Granadine dari Equinara Horse Sport
Setelah hasil tersebut digabungkan dengan pertandingan 2 seri sebelumnya, overall winner ditentukan dengan mengambil dua poin terbesar dari 3 pertandingan yang telah dijalani. Dengan begitu, diumumkan dua peraih poin teratas yakni;
- Steven Menayang dengan kuda Babriola dari ZZ Stable (21,5 poin)
Alhasil Steven berhak melanju ke Final World Cup di Eropa dengan tinggi rintangan 160 cm. Akan tetapi, Steven wajib mengikuti pertandingan kualifikasi dengan tinggi rintangan 160 cm juga, begitu penjelasan Jupri Mardi, juri FEI Jumping World Cup SEA League tahun ini.
Jupri juga jelaskan bahwa Steven harus jalani kualifikasi dalam 4 bulan ke depan. “Finalnya diselenggarakan antara bulan April/ Mei tahun depan, artinya harus sebelum itu”, katanya mengingatkan. Steven sendiri belum mengetahui banyak tentang Final tahun depan. Ia belum mendapatkan informasi pasti dimana Final akan digelar karena belum adanya pengumuman yang diterimanya.
Pertandingan di Tengah Pandemi
Pertandingan dapat digelar di tengah pandemi Covid-19 dengan penerapan protokol kesehatan. Olahraga tidak boleh menjadi kluster penyebaran Covid-19.
Kehadiran kembali kompetisi tersebut memberikan manfaat bagi atlet olahraga berkuda (baik penunggang maupun kuda), begitu menurut Ketua Komisi Equestrian PP.Pordasi Brigjen TNI Mar (Purn.) Ivan Ahmad Rizky Titus. “Pembinaan olahraga dapat digelar untuk memenuhi kebutuhan atlet akan pertandingan. Selain itu, FEI Jumping World Cup SEA League adalah agenda terakhir tahun 2020 dari Komisi Equestrian PP.Pordasi”, jelasnya.
Ketua Umum PP.Pordasi Triwatty Marciano bersyukur kompetisi FEI Jumping World Cup SEA League telah berjalan dengan lancar. “Saya mengucapkan terima kasih kepada Arthayasa Stables selaku penyelenggara dan juga para sponsor antara lain, Aragon Equestrian Sport, DNV Equestrian, Almor Stable, ZZ Stable, Nusa Kirana Group, Zaganosh, Oxone, Djiugo, Alam Sutera dan juga Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) yang memberikan dukungan alat swab antigen. Tanpa banyaknya dukungan, kegiatan tidak akan terselenggara dengan baik”, katanya.
Selain itu, kegiatan dapat diselenggarakan berkat komunikasi yang baik antara PP.Pordasi dengan gugus tugas Covid-19 dan aparat setempat. Satu hari sebelum dimulai, kompetisi sempat dilarang karena kurangnya komunikasi dengan pihak terkait.
Alhasil kompetisi dapat digelar dengan beberapa implementasi protokol kesehatan seperti penggunaan masker, menjaga kebersihan, dan pembatasan jumlah orang di lokasi diterapkan selama kegiatan berlangsung. Penonton juga dilarang hadir secara faktual, akan tetapi penyelenggara menyiarkan langsung di Live Instagram @arthayasastables dan @feiwcjumpingsea. Pertandingan juga dapat disaksikan kembali di akun Youtube FEI Jumping World Cup INA.