Indonesia Kehilangan Legenda Perenang Legendaris
Dunia olahraga Indonesia kembali berduka pada hari ini. Pasalnya belum sebulan ditinggal Bob Hasan, tokoh atletik Indonesia, pada hari ini legenda renang Indonesia Lukman Niode meninggal dunia akibar penyakit paru-paru.
Almarhum dikabarkan sempat koma dan terdapat flek di paru-parunya. Akhirnya Wakil IV Ketua Bidang Pembinaan Prestasi pada Komite Olahraga Nasional Indonesia (KONI) Pusat yang akrab dipanggil Lucky ini menghembuskan nafas terakhir pada 12:58 WIB di Rumah Sakit Pelni, Jakarta Barat. Tak hanya KONI Pusat, ia juga Wakil Sekretaris Jenderal III Bidang Umum pada Pengurus Pusat Persatuan Olahraga Berkuda Seluruh Indonesia (PP.Pordasi).
Bagaimana Sejarah Lukman Niode?
Terlahir dari keluarga pegiat olahraga renang mendukung Lukman Niode menjadi perenang hebat. Adalah peran penting sang ayah, M.Niode yang melatih Lukman beserta keempat kakaknya. Sang ayah sendiri merupakan pelatih renang asal Gorontalo.
Lukman dan kakak-kakaknya mengembangkan kemampuan renang mereka, terutama gaya punggung. Ia pertama kali mencoba kebolehannya sejak berumur di bawah 10 tahun. Ia bertanding pada Kejuaraan Nasional Antarklub Medan pada 1972.
Berselang setahun, Lukman lanjutkan ke tingkat internasional tepatnya Kejuaraan di Bangkok, Thailand pada 1973. Kala itu, Lukman menempati peringkat keempat untuk debut internasionalnya.
Beberapa tahun kemudian, Lukman raih emas Pekan Olahraga Nasional (PON) tahun 1977. Pria kelahiran 1963 tersebut tak tanggung membawa pulang 10 emas. Dua tahun berselang, Lukman raih 2 emas pada Junior Olympic 1979 di Jepang. Kemudian pada PON yang diselenggarakan tahun 1980, ia raih 7 medali emas.
Setelah itu, pada 1981, Lukman Niode belajar di California, Amerika Serikat dengan dibiayai Komite Olahraga Nasional Indonesia (KONI) Pusat. Ia meneruskan studi SMA di Cypress High School Los Angeles, California.
Tak sia-sia dibiayai, Lukman langsung buktikan kapasitasnya dan di sekolah ia terpilih sebagai The Best Performance. Pada tahun 1981 dan 1983, ia juga terima penghargaan dari SIWO PWI Jaya.
Lukman melanjutkan studi ke Golden West College di Los Angeles. Kembali, di sana ia raih penghargaan sebagai Best Male Athlete of the Year. Prestasi juga ia raih dalam pendidikan, pria yang akrab dipanggil Lucky ini juga seorang Urban Planer/ Tata Kota dari University University of California, Los Angeles (UCLA), Amerika Serikat.
Tak hanya itu, Lukman Niode juga raih beasiswa dari Massachusetts Institute of Technology (MIT) Boston. Gelar master sport management pun juga ia raih dari The International Olympic Committee (IOC) di University of Lausanne
SEA Games 1983, Lukman raih dua medali emas. Tak hanya itu, ia pun pecahkan rekor yang sebelumnya dibukukan oleh Kenji Ikeda dari Jepang. Lukman lebih cepat satu detik sehingga berhasil pecahkan rekor Asia tersebut.
Begitu banyak prestasi Lukman Niode yang mengharumkan nama bangsa dan negara Indonesia dalam bidang olahraga renang. Tak sampai di situ kontribusinya pada olahraga Indonesia, saat ini ia pengurus Komite Olahraga Nasional Indonesia (KONI) Pusat. Pria yang juga berprofesi sebagai arsitek ini sebagai Wakil IV Ketua Bidang Pembinaan Prestasi olahraga terukur.
Selain sebagai arsitek, ia juga merupakan pelatih Master Renang, management Sports Science dan Tenaga Ahli Olahraga khususnya pada Olahraga Performa tinggi (Coaching Elite Athlete program), dan Wakil Sekjen III bidang Umum PP.Pordasi.