Jakarta Terapkan PSBB, Menpora Tak Izinkan Pelatnas Cipayung
Pemerintah Provinsi DKI Jakarta akan menerapkan kebijakan PSBB (Pembatasan Sosial Berskala Besar) terhitung 10 April hingga 14 hari ke depan demi menekan penyebaran virus corona.
Atas kondisi tersebut, Pengurus Pusat Persatuan Bulu Tangkis Seluruh Indonesia (PP PBSI) meminta dispensasi untuk Pelatnas Cipayung.
Pasalnya, cukup banyaknya pebulu tangkis yang bertahan di Cipayung dan tak memilih pulang ke rumah masing-masing. Mereka bahkan masih menjalani program latihan.
Namun, permohonan itu ditolak tegas oleh Menpora Zainudin Amali. Melalui pesan singkat, ia meminta semua yang berkaitan dengan pemusatan latihan nasional (pelatnas) berhenti.
“Kita harus mematuhi aturan yang sudah ditetapkan pemerintah. Kalau dinyatakan tidak bisa, jangan memaksakan diri. Yang paling penting sekarang ini ialah kesehatan dan keselamatan atlet, pelatih, serta ofisial lainnya,” tutur Zainudin, seperti dikutip dari Kumparan, Kamis (9/4).
Menpora tak menghiraukan dampak penghentian pelatnas yang bisa menurunkan performa atlet. Zainudin menegaskan urusan prestasi bisa dipikirkan begitu pandemi virus corona mereda.
“Pelatnas itu ‘kan tujuannya untuk prestasi atlet. Kalau sampai atlet atau pelatihnya sakit, bahkan penyakitnya membahayakan, itu akan membahayakan jiwa mereka. Berarti sia-sia atlet dan pelatih melakukan pelatnas.” katanya.
“Kalau tidak selamat (jiwanya), prestasi sudah pasti tidak mungkin diraih. Kalau itu terjadi, berarti kia semua yang rugi. Soal prestasi diurus kemudian saja,” pungkas Zainudin.