Jawa Barat Juara Umum Kejurnas Dayung 2022 di Cipule

Kontingen Jawa Barat meraih 22 medali emas, 14 perak, dan 10 perunggu, dari 50 nomor lomba dayung canoeing, traditional boat race, rowing, dan stand up paddle dalam kejuaraan nasional 2022 yang diikuti 25 provinsi di Situ Cipule, Karawang, Jawa Barat, sejak 8 Desember 2022 hingga Sabtu (17/12), sehingga Jabar mengukuhkan diri sebagai juara umum.

Posisi ke-2 juara umum ditempati kontingen DKI Jakarta dengan 7 medali emas, 18 perak, dan 6 perunggu, diikuti kontingen Jambi di posisi ke-3 dengan 6-2-8, dan posisi ke-4 kontingen Riau dengan 5-1-2.

Kontingen Jawa Barat dengan 94 atlet yang 70%-nya adalah pedayung muda peraih medali Porprov (Pekan Olahraga Provinsi) di Pengalengan, November 2022, mampu menguasai semua disiplin dayung yang dilombakan dalam kejurnas 2022.

“Selesai Kejurnas 2022 ini, kami segera melakukan evaluasi untuk menyiapkan Pelatda (Pemusatan Latihan Daerah) 2023,” kata Irwan Setiawan, manajer tim dayung Jawa Barat.

Sementara manajer tim DKI Jakarta, Qurrotul Ayun, menyatakan sangat puas dengan capaian kontingennya di urutan ke-2 total raihan medali dengan kekuatan 41 atlet, atau hanya 43% dari atlet Jabar.

Dalam disiplin dayung canoeing, kontingen Jabar di urutan teratas setelah meraih 6 medali emas, 6 perak, dan 1 perunggu, diikuti kontingen Riau di urutan ke-2 dengan 5-1-0, dan kontingen DKI Jakarta di urutan ke-3 dengan 2-5-1.

Kontingen Jabar juga menempati urutan teratas disiplin traditional boat race (TBR) setelah meraih 5 medali emas, 2 perak, dan 2 perunggu, diikuti kontingen Jambi di urutan ke-2 dengan 2-1-4, dan kontingen Sultra di urutan ke-3 dengan 2-1-0.

Sedangkan dalam disiplin dayung rowing, atlet-atlet muda Jabar memantapkan diri di urutan teratas dengan 6 medali emas, 6 perak, dan 2 perunggu, diikuti urutan ke-2 kontingen DKI Jakarta dengan 4-7-2, dan kontingen Sulteng di urutan ke-3 dengan 2-1-1.

Kontingen Jabar juga menguasai disiplin stand up paddle (SUP) yang baru pertama-kali dilombakan dalam Kejurnas PODSI (Persatuan Olahraga Dayung Seluruh Indonesia) ini dengan meraih 5 medali emas dan 5 perunggu, diikuti urutan ke-2 Jawa Timur dengan 2-2-2, dan urutan ke-3 DKI Jakarta dengan 1-4-2. Lomba SUP diikuti atlet dari 10 provinsi.

Bila dibandingkan dengan capaian dalam PON XX di Papua, Oktober 2021, dominasi kontingen dayung Jawa Barat sedikit menurun. Dalam PON 2021, kontingen Jabar meraih 50% dari 40 medali emas yang diperebutkan, atau 20 buah. Sedangkan dalam Kejurnas 2022, kontingen Jabar meraih 44% dari 50 nomor, atau 22 medali emas.

Dominasi Atlet Pelatnas

Atlet-atlet Pelatnas (Pemusatan Latihan Nasional) tampak mendominasi di sejumlah nomor lomba dan berhasil meraih medali emas, walaupun sebenarnya atlet senior Pelatnas diharapkan tidak diterjunkan oleh provinsinya guna memberi kesempatan bagi atlet-atlet muda.

Atlet Pelatnas asal Riau, Maizir Riyondra, 30 tahun, misalnya, mempersembahkan medali emas nomor kayak 1 putra 1.000m, sementara rekan se-provinsi-nya, Raudani Fitra, 28 tahun, juga meraih emas nomor kayak 1 putri 1.000m dan 500m bagi Riau.

Atlet Pelatnas lainnya, Rudiansyah, 19 tahun, asal Jabar meraih medali emas nomor kano 1 putra bagi provinsinya, juga pasangan Jabar, Roby Kuswandi dan Ade Sobari, meraih emas nomor kano 2 putra 500m.

Atlet Pelatnas asal DKI Jakarta, Angga Suwandi bersama rekannya Lukman Nulhakim, mempersembahkan medali emas nomor kayak 2 putra 500m, dan medali emas putri diraih, Ayuning Tika Vihari bersama Iin Rosiana.

Masih banyak atlet-atlet Pelatnas peraih emas lainnya, seperti Sella Monim asal Papua di nomor kano 1 putri 200m, Subhi asal Jambi di nomor kayak 1 putra 200m, Mutiara Rahma Putri asal Jambi di nomor LW2X bersama rekannya, Fani.

Setelah Kejurnas 2022 ini, atlet-atlet Pelatnas akan menjalani masa transisi beberapa hari sebelum memulai program Pelatnas 2023 di Jatiluhur untuk disiplin kano dan TBR, dan di Pengalengan untuk rowing.

Prestasi Lebih Merata

Dari sisi pembinaan prestasi, terdapat sedikit pemerataan diantara kontingen peserta Kejurnas Dayung 2022.

“Dominasi Jabar tersebut sedikit berkurang karena harus berbagi dengan kontingen DKI Jakarta, Jambi, Riau, Sultra, dan Sulteng,” kata Edy Suyono, Ketua Panitia Pelaksana Kejurnas Dayung 2022.

Perihal pelaksanaan Kejurnas Dayung 2022, walaupun persiapannya relatif singkat dan baru diikuti 78% dari 32 PODSI Provinsi atau 25 kontingen, namun dari segi penyelenggaraan telah berjalan lancar dan sukses. “Seluruh ketentuan dan persyaratan lomba, kita patuhi dan kita ikuti dengan baik,” tambah Edy Suyono yang juga Sekjen PB-PODSI.

Sementara Ketua Bidang Lomba Kejurnas Dayung 2022, Benny F. Tamaka menilai, kemampuan dan fasilitas yang dimiliki setiap pengurus PODSI provinsi masih belum merata.

“Sebagian besar PODSI provinsi, kinerjanya masih dibawah rata-rata,” kata Benny perihal dominasi kontingen Jabar dan juga atlet Pelatnas.

Memperhatikan kinerja yang belum merata tersebut, maka Ketua Umum PB-PODSI Basuki Hadimuljono dalam Rapat Anggota PODSI di Karawang Timur tanggal 14-15 Desember 2022 meminta agar Pengurus Besar PODSI menyusun konsep penilaian dan pemberian penghargaan kepada Pengprov-Pengprov tergiat, terpesat, terbanyak klub-nya, terbanyak atlet-nya, serta terbanyak prestasinya, dan lain-lain.

“Saya mendambakan agar peta kekuatan cabang olahraga dayung di tanah air semakin merata, dan atlet Pelatnas diisi wakil-wakil dari seluruh provinsi yang dapat diandalkan,” kata Ketua Umum Basuki saat membuka Rapat Anggota di gedung The Manor di Kawasan Industri Surya Cipta, Karawang Timur, 14-15 Desember 2022 yang dihadiri utusan dari 25 pengurus PODSI provinsi.

“Ini sekaligus untuk mencegah agar dalam event-event mendatang seperti Kejurnas maupun PON, tidak terjadi jual-beli atlet atau transfer. Mendapat medali emas, tapi bukan hasil binaan sediri, bukan suatu kebanggan,” tambah Basuki Hadimuljono yang juga Menteri PUPR (Pekerjaan Umum dan Pemukiman Rakyat).

Kejurnas Dayung 2022 di Cipulé, Kabupaten Karawang, Jawa Barat, 8-17 Desember 2022 yang diikuti hampir 700 atlet dan ofisial dari 25 pengurus PODSI provinsi, dilaksanakan setelah terhenti dua tahun 2020 dan 2021 karena pandemi virus corona.

Kejurnas yang memperebutkan 50 medali emas dari cabang Canoeing yang terdiri atas disiplin Canoe Sprint (CSP), Canoe Slalom (CSL), disiplin baru Stand Up Paddle (SUP), dan Traditional Boat Race (TBR), serta Rowing itu, diselenggarakan secara mandiri oleh Pengurus Besar PODSI dengan didukung sponsor utama PT Pelindo (Persero) dan PT Jasa Marga (Persero) Tbk sebagai “bapak angkat” cabang olahraga dayung serta sejumlah sponsor lainnya.

Kejurnas dayung 2022 merupakan bagian dari proses evaluasi dan pembinaan olahraga dayung di provinsi secara berkelanjutan, dan menjadi bahan pertimbangan bagi PODSI menjelang kualifikasi PON ke-21 pada November-Desember 2023, untuk menentukan kontingen provinsi mana saja yang berhak lolos dan berlaga dalam PON ke-21 di Aceh dan Sumut tahun 2024, sesuai ketentuan Panitia Besar PON ke-21.

Kejurnas 2022 juga merupakan bagian dari seleksi atlet untuk bergabung dalam Pelatnas (Pemusatan Latihan Nasional) 2023 yang akan memperkuat tim nasional dayung Indonesia dalam SEA Games ke-32 di Cambodia 5-17 Mei 2023, juga Asian Games ke-19 di Hangzhou (Cina) 23 September-8 Oktober 2023.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *