Ketum KONI Pusat Berikan Penghargaan kepada Pelatihnya
Pada Rabu 2 Desember 2020, Ketua Umum Komite Olahraga Nasional Indonesia (KONI) Pusat Letjen TNI (Purn.) Marciano Norman mengunjungi kediaman legenda cabor balap sepeda Indonesia di Sukabumi, Jawa Barat. Ketua Umum KONI Pusat didampingi oleh Kabid Kesejahteraan Pelaku Olahraga (Jahpelor) KONI Pusat Icuk Sugiarto.
Sang Legenda adalah Hendra Gunawan yang juga dikenal dengan nama Hendrik Brocks. Kunjungan tersebut tak hanya bertujuan untuk berkunjung ke legenda hidup namun menjalin silaturahmi serta memberikan penghargaan.
“Saya Ketua Umum KONI Pusat sengaja datang bersilaturahmi kepada Bapak Hendra Gunawan atau yang dulu kita kenal dengan Hendrik Brocks”, jelas tujuan dari kunjungan Marciano. Melihat kondisi Hendrik Brocks sehat, Ketua Umum KONI Pusat senang.
“Saya hadir di sini tidak hanya hadir sebagai Ketua Umum KONI Pusat tetapi saya ini dulu pernah jadi murid beliau”, katanya. Marciano sejak kecil gemar dengan olahraga balap sepeda dan semasa remaja sempat dilatih Ekih. Tak lupa, Ketua Umum KONI Pusat sampaikan terima kasih kepada Ekih.
Hendrik Brocks yang akrab dipanggil Ekih merupakan peraih 3 emas pada Asian Games tahun 1962 yang digelar di Jakarta. Kala itu, Ekih meraih 3 emas untuk Indonesia. Ketiga emas kala itu dari nomor perorangan individual Road Race 190 kilometer, Tim Time Trial 100 kilometer dan Tim Road Race 190 km. Kala itu pria berpostur 172 cm berusia 20 tahun.
Torehan prestasi Ekih diharapkan dapat menjadi motivasi generasi muda. “Beliau bisa memotivasi atlet-atlet muda agar mereka dapat berprestasi karena di tahun 1962 saja Indonesia sudah merajai Asia”, harapannya. “Kita ingin PB. Ikatan Sepeda Sport Indonesia (ISSI) melahirkan Hendrik-Hendrik seterusnya”, tambahnya.
Marciano memberikan komentar sambil memberikan penghargaan kepada pelatihnya. “Mungkin sering menerima penghargaan, tapi kali ini penghargaan diberikan dari muridnya”, ujar Marciano sambil menyerahkan piagam.
Ekih membahas tentang bagaimana cara untuk atlet berprestasi. Menurutnya, motivasi ada pada diri atlet masing-masing. “Kalau mau berprestasi, berlatihlah yang keras, giat, tanpa mengingat waktu dan dengan kesadaran sendiri”, tegasnya.
Sang Legenda pun mengusulkan pada Ketua Umum KONI Pusat agar mendatangkan pelatih dari luar negeri ketimbang para atlet keluar negeri. Hendrik sendiri meraih 3 emas Asian Games 1962 saat dilatih oleh pelatih asal Jerman.