Ketum KONI Pusat Kunjungi Lokasi Pembinaan Atlet yang Menginspirasi
Potensi atlet calon juara di Indonesia luar biasa karena jumlah penduduk yang besar dan tersebar di berbagai pelosok Tanah Air. Namun, diperlukan pola rekrutmen dan pembinaan yang tepat untuk dapat mencetak para atlet menjadi juara.
Salah satu contoh kegiatan dan pola rekrutmen dalam mencetak para atlet juara itu dilakukan AMTC atau Agung Mulyawan Track Club yang melakukan kegiatannya di kawasan perkebunan teh Pengalengan, Kabupaten Bandung, Jawa Barat.
“Mencari calon atlet itu, memang harus menjangkau jauh, tidak hanya mereka yang ada di kota-kota saja tetapi justru di pelosok seperti di daerah yang sangat bagus dan sangat sehat di Pangalengan ini,” kata Ketua Umum (Ketum) Komite Olahraga Nasional Indonesia (KONI) Pusat Letjen TNI Purn Marciano Norman saat berkunjung meninjau pembinaan atletik di Lapangan Babakan Tanara Pengalengan, yang berada di ketinggian 1.500 meter di atas permukaan air laut (MDPL).
Pada kunjungan yang dilakukan pada 14 Desember 2021, Ketum KONI Pusat didampingi oleh Wakil Kepala Bidang (Wakabid) Pembinaan Prestasi (Binpres) Effendi Soen, Wakabid Organisasi Gugun Yudinar dan Wakabid Media dan Humas Tirto Prima Putra.
“Saya harus menyampaikan apresiasi dan penghargaan yang setinggi-tingginya karena atlet-atlet besar lahir dari usaha seperti ini,” lanjut Ketum KONI Pusat. Selain melatih delapan pelari nasional jarak menengah dan jarak jauh, Agung merekrut serta melatih puluhan atlet usia dini warga di sekitar perkebunan teh Malabar Pengalengan.
Atlet-atlet tersebut dibina secara mandiri dengan dukungan donatur. Salah satu donatur yang hadir ketika Ketum KONI Pusat berkunjung, ialah Faiz dari Cerita Lari. Faiz menyampaikan alasannya memberikan dukungan kepada pembinaan atlet usia dini karena terpanggil hatinya untuk kebanggaan Merah Putih.
Tak mudah untuk merekrut atlet di usia dini karena sebagian orang tua atlet kerap memandang sebelah mata masa depan atlet. Hal itu diakui oleh salah seorang atlet putri, Ai Kusmiati yang semula tidak mendapat restu orang tua namun kemudian dapat membuktikan prestasinya sehingga mendapat dukungan bahkan menjadi kebanggaan keluarga.
Semula, orang tuanya menginginkan Ai bekerja untuk mendapatkan penghasilan dibandingkan menjadi atlet yang belum jelas masa depannya. Tapi ternyata, Ai dengan ketekunannya dapat menjuarai event nasional.
Melihat pembinaan yang dilakukan AMTC, Ketum KONI Pusat mengingatkan bahwa mereka yang dibina merupakan masa depan bangsa. “Ini calon atlet kita yang nantinya juga akan mengharumkan nama bangsa dan negara,” kata Ketum KONI Pusat berharap Indonesia semakin banyak memiliki atlet dari cabang olahraga atletik yang berprestasi.
“Apa yang dikerjakan oleh Coach Agung ini adalah hal yang menginspirasi kita semua,” ujar Ketum KONI Pusat memberikan apresiasi kepada Agung Mulyawan.
Perwakilan KONI Jawa Barat, yang hadir juga memberikan apresiasi kehadiran AMTC. “Pada saat ini AMTC yang ikut bertanggung jawab, kami merasa senang dan merasa bangga. Kami berharap populasi atlet bertambah,” kata Wakil II Ketum KONI Jawa Barat Yunyun Yudiana.
Pengalengan menurut Yunyun Yudiana memiliki sejarah lahirnya atlet-atlet nasional seperti legenda Bulu Tangkis Taufik Hidayat.