Ketum KONI Pusat Mendengarkan Kesiapan Pelaksanaan PON XXII/2028 NTT-NTB dari Gubernur NTT dan NTB

Penyelenggaraan Pekan Olahraga Nasional (PON) XXII/2028 Nusa Tenggara (NTT-NTB) dipastikan digelar sesuai rencana. Hal tersebut menjadi hasil rapat koordinasi secara hybrid yang dipimpin Ketum Komite Olahraga Nasional Indonesia (KONI) Pusat Letjen TNI Purn Marciano Norman pada 2 Juni 2025. Turut hadir Gubernur NTT Emanuel Melkiades Laka Lena secara faktual di kantor KONI Pusat dan juga Gubernur NTB Dr. Lalu Muhamad Iqbal secara virtual.

“Alhamdulillah kedua Gubernur telah menyampaikan kesanggupannya menjadi tuan rumah PON XXII/2028 NTT-NTB. Selaku Ketua Umum KONI Pusat, saya mendukung persiapan yang dilaksanakan tuan rumah. Koordinasi teknis akan dilaksanakan dengan baik, antara KONI dan tuan rumah, baik KONI Provinsi maupun Pemerintah Provinsi,” tegas Marciano usai mendengarkan laporan Gubernur NTT dan Gubernur NTB.

NTT dan NTB ditetapkan sebagai tuan rumah PON pada Musyawarah Olahraga Nasional Luar Biasa (Musornaslub) KONI Tahun 2022, 6 tahun sebelum pelaksanaannya tahun 2028. Seluruh anggota KONI Pusat, baik KONI Provinsi dan Induk cabang olahraga telah sepakat memilih NTT-NTB sebagai tuan rumah.

Dalam perkembangan PON dan kondisi nasional, Marciano tegaskan agar PON XXII/2028 NTT-NTB digelar dengan memperhatikan efisiensi. “Mari kita persiapkan PON XXII/2028 dengan memandang efisiensi sebagai rujukan kita. Tidak semua venue harus dibangun baru, tidak semua venue juga harus dibangun APBN. Pemerintah pusat memberikan dukungan sesuai dengan yang disanggupi, sehingga tidak dianggap pemborosan,” terang Ketum KONI Pusat mengarahkan.

Selain itu, Marciano juga tegaskan bahwa berdasarkan rapat KONI Pusat dengan akademisi olahraga serta KONI Provinsi sebagai kontingen, agar PON XXII/2028 dibatasi cabang olahraganya, menjadi cabang olahraga Olimpiade, unggulan Desain Besar Olahraga Nasional (DBON) dan pilihan tuan rumah. Artinya, jumlah cabang olahraga yang dipertandingkan tidak sebanyak pada PON XXI/2024 Aceh-Sumut yang mencapai 65. Jika pada PON XXI, terdapat 1037 nomor pertandingan, PON XXII diprediksi sekitar 600-700 nomor pertandingan. Dengan kata lain, lebih efisien penyelenggaraannya.

Menyongsong PON XXII/2028 NTT-NTB, Ketum KONI Pusat mengajak seluruh pihak tingkatkan kualitas komunikasi dan koordinasi, baik dengan eksekutif maupun legislatif. “Hasil rapat kali ini akan kita sampaikan ketika Rapat Dengar Pendapat (DPR) dengan Komisi X DPR RI.,” sambung Marciano yang didampingi jajarannya, Ketum KONI NTT Josef A.Nae Soi, Ketum KONI NTB Mori Hanafi.

Gubernur NTT yang hadir faktual tegaskan kesiapannya. “Kami tidak mau mengalah, yang tetap terjadi adalah, tuan rumah tetap di NTT dan NTB, karena sudah diputuskan maka kami akan serius,” tegas Emanuel Melkiades Laka Lena. Ia juga terangkan bahwa ada beberapa venue yang siap dibangun dan renovasi dengan APBD.

Setelah pernyataan Gubernur NTT, giliran Gubernur NTB yang menyampaikan komentar. Semula, ia mengakui adanya rintangan seperti efisiensi dan sebagainya, namun kini NTB siap sebagai tuan rumah. “Ini tidak mengurangi semangat kami menjadi tuan rumah, apapun kondisinya kami siap sebagai tuan rumah,” tegas Lalu M.Iqbal.

“Ada keinginan membuat kegiatan PON XXII ini lebih efisien dan bermanfaat dalam jangka panjang,” ujar Gubernur NTB. “Setidaknya ada 26 cabang olahraga, yang kita siap tuan rumah, karena venue sudah ada,” tambahnya. Dijelaskan juga harapan NTB agar didukung pemerintah pusat untuk venue tenis dengan kapasitas 8 court.

“Sampai detik ini, saya di hadapan Bapak Ketua Umum KONI Pusat, NTB siap menjadi tuan rumah PON XXII/2028,” tutupnya dengan semangat membangun Sport Tourism.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *