Ketum KONI Pusat Tegaskan Ambisi Tingkatkan Kualitas PON XXI/2024 Aceh-Sumut

Pekan Olahraga Nasional (PON) adalah multievent tertinggi di Tanah Air. Peningkatan kualitas PON sangat diperlukan, terlebih jika dikaitkan dengan sasaran Desain Besar Olahraga Nasional (DBON) untuk tingkatkan peringkat Indonesia pada ajang multievent terbesar sejagad, Olimpiade. Diharapkan Indonesia masuk lima besar Olimpiade jelang 100 tahun Indonesia merdeka.

Jika kualitas PON baik dan lahirkan atlet terbaik, maka potensi Indonesia untuk mencapai sasaran tersebut sesuai rencana semakin besar. Di tambah, jumlah potensi atlet Indonesia sebagai negara penduduk terbanyak keempat di dunia.

Oleh karenanya penting PON ditingkatkan terus menerus. “Kita punya tanggung jawab yang besar, kita harus menunjukan ke publik pecinta olahraga, bahwa KONI Pusat, KONI Provinsi, dan cabang olahraga, kita ini ingin lebih baik dari waktu ke waktu,” kata Ketua Umum (Ketum) Komite Olahraga Nasional Indonesia (KONI) Pusat Letjen TNI Purn Marciano Norman.

Menurutnya, beberapa PON telah terlaksana dengan baik, khususnya yang terakhir yakni PON XX/2021 Papua. Namun begitu, masih ada kekurangan-kekurangan yang dapat dibenahi agar pelaksanaan PON lebih baik. Hal tersebut disampaikan Ketum KONI Pusat pada kegiatan ‘Sosialisasi tentang Sistem Kualifikasi PON XXI/2024 di Aceh – Sumatera Utara (Sumut) di Hotel Aston Kartika, tanggal 8 November 2022.

Pada momentum yang mempertemukan seluruh KONI Provinsi, Ketum KONI Pusat berpesan agar seluruh peserta aktif dalam mempertanyakan hal yang kurang dipahami, memberikan masukan, dan saling berbagi serta belajar tentang pengalaman pembinaan di daerah. “Saya berharap saudara-saudara tidak segan menyampaikan yang kurang dipahami,” pesannya.

Pada kesempatan itu, Ketum KONI Pusat tegaskan bahwa PON XXI/2024 Aceh-Sumut tetap sesuai rencana. PON XXI/2024 resmi dibuka pada tanggal 9 September 2024, tepat pada Hari Olahraga Nasional (Haornas). Presiden Republik Indonesia (RI) yang akan membuka perhelatan akbar nasional.

Pada PON mendatang, Marciano sampaikan bahwa yang akan menjadi juara adalah atlet terbaik yang memang pantas mewakili Indonesia pada kompetisi antar negara. “Juara-juara PON seyogyanya adalah atlet yang mewakili Indonesia di kancah internasional,” ujar Ketum KONI Pusat.

Demi mendapatkan atlet terbaik bangsa, peran KONI Provinsi dan KONI Kabupaten/Kota menjadi penting dalam turut mendorong sosialisasi cabor, menjaring, menyaring dan membina atlet, khususnya atlet cabor unggulan masing-masing. Kompetisi yang berkualitas, berjenjang dan berkesinambungan menjadi kunci dari lahirnya atlet berprestasi.

“Saya berharap saudara-saudara yang ada di KONI Provinsi, mencoba menyelenggarakan event-event olahraga secara lebih teratur,” pesan Ketum KONI Pusat. Meski begitu, disadari juga tantangan bahwa kondisi KONI Provinsi satu dan lainnya tidak sama.

Ketum KONI Pusat juga ingin agar hubungan baik dijalin KONI Provinsi dengan pemerintah daerahnya masing-masing.

Selain itu, diingatkan juga agar atlet menjadi prioritas. “Kepentingan atlet tidak boleh dirugikan. Kita ada di sini untuk menjadikan atlet juara,” tandas Ketum KONI Pusat. Dalam kasus masalah keorganisasian, atlet tidak boleh dirugikan.

Apabila organisasi bermasalah, atlet tetap harus berlaga dengan penyesuaian tertentu. Satu kasus ketika Rusia dilarang tampil pada Olimpiade Tokyo 2020 lalu, bendera dan nama negara Rusia tidak boleh ditampilkan. Alhasil para atlet Rusia mewakili Russian Olympic Committee (ROC). “Di daerah, hal seperti ini tidak boleh terjadi. Atlet harus tetap ikut kompetisi,” tegas Ketum KONI Pusat memberikan arahan.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *