KONI Pusat Jelaskan Langkah Pembinaan di Tengah Pandemi
Webinar menjadi populer di masa pandemi Corona seperti ini. Metode virtual adalah solusi dari kondisi Work From Home (WFH).
Komite Olahraga Nasional Indonesia (KONI) Pusat diundang oleh Universitas Negeri Surabaya (Unesa) sebagai salah satu narasumber pada Webinar. Pada Jumat 5 Juni, Webinar virtual tersebut akhirnya dapat diselenggarakan setelah beberapa kali ditunda.
Webinar yang diselenggarakan dengan video conference tersebut berjudul “PON dan Prestasi Olahraga di Era Pandemi Covid-19”. Menteri Pemuda dan Olahraga (Menpora) Zainudin Amali turut serta dalam webinar kali ini.
Wakil Ketua Umum I KONI Pusat, Mayjen TNI (Purn.) Dr.Suwarno hadir menjadi salah satu narasumber. Sang Waketum memaparkan presentasi berjudul “PON XX/2020 Papua dan Prestasi Olahraga di Era Pandemic Covid-19”.
Di awal paparannya, Suwarno jelaskan peran KONI Pusat dalam Pekan Olahraga Nasional (PON) kali ini. KONI Pusat membentuk tim Panitia Pengawas dan Pengarah (Panwasrah).
Sesuai namanya, tim tersebut bertugas memberikan arahan dan bimbingan kepada Panitia Besar PON (PB.PON) secara teknis dan non-teknis. Tugas yang dilakukan Panwasrah dilakukan sejak persiapan hingga penyelenggaraan PON. Fungsi pengawasan sejak masa persiapan juga melekat pada Panwasrah.
Selanjutnya, Suwarno menjelaskan progres persiapan PON XX di Papua. Menurutnya pembangunan beberapa venue terus berjalan dengan penerapan protokol Covid-19. Adapun kesulitan ditemui dalam rangka persiapan tersebut, pengadaan peralatan cabang olahraga (cabor) terhambat.
Selain itu ada juga beberapa pembangunan venue yang belum memiliki sumber anggaran. 6 Cabor yang terhambat pembangunannya tersebut antara lain Layar, Renang Perairan Terbuka, Selam Laut, Bulutangkis, Gantole, dan Paralayang.
Menanggapi kondisi pandemi, KONI Pusat mengeluarkan kebijakan. Pertama, perubahan waktu akibat kondisi saat ini dapat dimanfaatkan KONI Provinsi dan Cabor menata dan membenahi untuk raih hasil optimal. Kedua, agar pembinaan disesuaikan dengan PON XX yang akan digelar Oktober 2021. Diharapkan puncak prestasi atlet pada PON XX. Ketiga, segera melakukan konsolidasi dan koordinasi dengan Pemerintah daerah juga DPRD.
KONI Pusat sudah melaksanakan koordinasi dengan seluruh KONI Provinsi terkait penundaan PON. Sedangkan untuk koordinasi dengan induk Cabor direncanakan 16 Juni 2020 mendatang.
Pembahasan berikutnya terkait pelaksanaan latihan mandiri oleh atlet saat ini. Menurut Sang Waketum latihan mandiri terbatas dalam memelihara serta meningkatkan kemampuan. Beberapa cabor individual diizinkan selenggarakan pelatnas dengan melakukan karantina ketat dan tentunya patuhi protokol kesehatan.
Protokol keolahragaan yang mencakup kepelatihan dan kompetisi akan disesuaikan dengan kelanjutan dari kondisi New Normal. Untuk saat ini, kompetisi belum dapat digelar karena masih berlangsungnya pembahasan protokol new normal.