Legenda Panahan Indonesia, Leane Suniar Meninggal Dunia
Masyarakat olahraga prestasi Tanah Air dirundung duka atas wafatnya salah seorang legenda atlet panah Indonesia, Dr.Leane Suniar Manurung MSc., SpGK. Leane meninggal dunia pada pukul 21:30 WIB 22 November 2021 akibat penyakit kanker usus besar yang dideritanya sejak 2019 lalu.
Upaya kemoterapi sudah pernah dilaluinya namun sayang, Legenda kelahiran 4 Februari 1948 ini tidak kunjung sembuh.
Sewaktu masih menjadi atlet, ia sempat wakili Indonesia pada Olimpiade Montreal 1976. Melansir monitorindonesia.com, kala itu Leane meraih peringkat sembilan dengan skor 2352, yang mana skor itu menyamai rekor dunia pada masanya. Di Tanah Air, Leane dikabarkan puluhan kali pecahkan rekor nasional.
Setelah pensiun, Leane sempat menjadi dosen Ilmu Gizi pada Kedokteran Universitas Kristen Indonesia (UKI). Selain itu, pada Tahun 2018, ia sempat mengemban amanah sebagai Direktur Medical & Doping Control Indonesia Asian Games 2018 Organizing Committee (INASGOC).
Persatuan Wanita Olahraga Seluruh Indonesia (Perwosi) sempat memberikan penghargaan pada 17 Desember 2018 kepada Leane.
Atas meninggalnya Leane, Ketua Umum (Ketum) Komite Olahraga Nasional Indonesia (KONI) Pusat Letjen TNI Purn Marciano Norman menyampaikan duka cita mendalam. “Saya beserta keluarga besar KONI Pusat, turut berduka cita atas wafatnya Ibu Dr.Leane Suniar Manurung, dan saya juga menyampaikan terima kasih serta apresiasi atas dedikasi Almarhumah untuk olahraga Panahan Indonesia.” ujar Ketum KONI Pusat.
“Semoga Almarhumah mendapat tempat yang mulia di sisi Tuhan yang Maha Pengasih, keluarga yang ditinggalkan diberikan ketabahan dan keikhlasan,” lanjut Marciano mendoakan. “Selamat jalan Patriot Olahraga Indonesia. Perjuanganmu mengharumkan nama bangsa dan negara melalui olahraga di kancah internasional akan kami lanjutkan,” sambung Ketum KONI Pusat.
Ketum Indonesian Olympian Association (IOA) Yayuk Basuki mengenang Almarhumah sebagai Srikandi Panahan Indonesia. Leane merupakan perempuan kedua Indonesia yang tampil di Olimpiade setelah Tjoeij Lin Alienilin Tahun 1972 (peringkat 37). Yayuk berduka dengan wafatnya Leane, “Semalam beliau wafat setelah tubuhnya tidak bisa menerima Chemotherapy lagi,”.
“Almarhumah adalah legenda panahan yang memiliki prestasi dan selama hidupnya mengabdikan dirinya dalam dunia olahraga Indonesia,” tambahnya. Yayuk yang juga Wakil Ketum KONI Pusat menilai bahwa negara berhutang budi kepadanya, tak hanya pada prestasinya semasa menjadi atlet namun juga setelah menjadi dokter ahli gizi.
Jenazah Leane disemayamkan di Rumah Duka Sentosa RSPAD Kamar K & L di Lantai 2. Berikut jadwalnya;
22 – 23 November 2021 : Umum, kerabat dan sahabat
24 November 2021 : Adat/keluarga dan masuk ke kargo pesawat
25 November 2021 : diberangkatkan ke pemakaman keluarga di Sumatera Utara