Mantan Bek Timnas Belanda Ron Vlaar Latih Talenta Muda Indonesia

Pemain sepak bola usia dini Indonesia telah mencuri perhatian mantan bek timnas Belanda Ron Vlaar. Pria kelahiran 16 Februari 1987 itu mengapresiasi anak-anak Indonesia. “Banyak pemain bagus,” katanya.

Hal tersebut disampaikan Vlaar pada program World Coaches yang digelar pada Hari jumat tanggal 25 November 2022 di kompleks Gelora Bung Karno (GBK). Vlaar mengapresiasi bibit atlet Indonesia yang menurutnya banyak talenta hebat.

Ia pun berkomentar, jika ingin meningkatkan kualitas prestasi sepak bola Indonesia, ia tekankan untuk memperbaiki kualitas pembinaan pelatih dan peningkatan kerja sama tim. “Kalau ada pemain-pemain baik harus dilatih bersama,” kata mantan pemain Aston Villa.

Vlaar menyinggung pentingnya membangun sebuah tim yang bekerja sama dengan kompak, khususnya usia 18 tahun ke atas. Pembinaan di bawah usia 18 tahun bisa saja dikatakan baik, atlet-atletnya hebat namun perlu diperhatikan pembinaan usia 18 tahun ke atas. Di sisi lain dia mengapresiasi fasilitas olahraga yang digunakan di GBK karena menggunakan rumput asli, sedangkan di negerinya banyak yang gunakan rumput sintetis.

Sekretaris Jenderal (Sekjen) Komite Olahraga Nasional Indonesia (KONI) Pusat Drs.Tb.Lukman Djajadikusuma, MEMOS yang turut meninjau program tersebut turut memotivasi pemain sepak bola masa depan Indonesia. Ia didampingi Wakil Sekjen I Sadik Algadri, Kabid Hubungan Luar Negeri Hanna Simanjuntak, Wakabid Media dan Humas Tirto Prima Putra.

“Kita harapkan pemain-pemain sepak bola usia dini ini akan menjadi pemain Timnas Indonesia yang mampu mengharumkan nama bangsa dan negara dalam keikutsertaannya pada event nasional dan internasional,” ujar pria yang akrab disapa Ade Lukman. Ia berharap Indonesia dapat mengikuti Timnas Belanda dalam hal prestasi di kancah dunia.

Bangsa Indonesia diyakini mampu berprestasi, pasalnya kala masih Hindia Belanda, pemain-pemain Tanah Air sempat turut serta pada Piala Dunia pada tahun 1938 di Prancis.

“KONI Pusat mendukung penuh program ini. Kita berusaha untuk mencari metode terbaik mengantar pemain sepak bola Indonesia mampu berprestasi global. Belanda adalah salah satu negeri yang pembinaannya baik dan kita harus belajar. Terima kasih kepada Koninklijke Nederlandse Voetbalbond (KNVB) dan Yayasan Inspire yang telah bertahun-tahun melaksanakan program ini,” ujar Sekjen KONI Pusat.

Program World Coaches sendiri dari KNVB ke beberapa negara. Di Tanah Air, Yayasan Inspire yang mengelolanya sejak 2014. Tujuan program ini tidak hanya melatih kemampuan sepak bola anak-anak namun juga membangun karakter mereka.

“Anak-anak tidak hanya diajarkan sepak bola tapi juga membangun karakter mereka seperti kerja sama, tanggung jawab dan saling menolong,” jelas pelatih yang juga jebolan World Coaches, Sicilia Setiawan.

“Untuk bisa bermain harus kerja sama dengan tim, di luar harus kerja sama dengan orang lainnya,” ujarnya. Sicilia juga jelaskan contoh, ketika belajar passing maka para pemain perlu memiliki komunikasi yang baik dan itu yang perlu dibangun di dalam maupun di luar lapangan sebagai tim.

Di Indonesia program tersebut telah digelar di 10 kota, seperti Jakarta, Jayapura, Ambon, Cirebon, Semarang, Surabaya, Manado, Bandung, Denpasar dan lainnya.

Video

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *