Munas XIV Pordasi 2024 Tetapkan Dewi Larasati Ketum Pordasi Equestrian dan Budi Tulodo sebagai Sekjennya

Untuk pertama kalinya Musyawarah Nasional (Munas) XIV Pordasi Tahun 2024 yang diselenggarakan pada 13-15 November 2024 di Hotel Aston Kartika Grogol, memilih empat Ketua Umum Federasi Nasional Persatuan Olahraga Berkuda Seluruh Indonesia (Pordasi), yakni Pordasi Equestrian, Pordasi Pacu, Pordasi Polo, Pordasi Berkuda Memanah. Keempat federasi nasional tersebut di bawah naungan konfederasi Pordasi, yang dipimpin salah satu dari empat Ketum federasi nasional.

Pemilihan empat Ketum Federasi Nasional Pordasi merupakan implementasi Transformasi Organisasi yang merupakan amanah AD/ART Pordasi 2024 (disahkan serta dideklarasikan pada Munaslub Pordasi, Juni 2024). Empat Ketum federasi nasional Pordasi terpilih secara aklamasi oleh 24 pengurus provinsi Pordasi yang hadir dari total 26 yang ada.

Pordasi Equestrian memiliki ketentuan berbeda, dengan Pordasi Pacu, Pordasi Polo dan Pordasi Berkuda Memanah, karena memilih Ketum dan Sekjen sekaligus. Pada Pordasi Equestrian, Dewi Larasati terpilih menjadi Ketum dan Budi Tulodo sebagai Sekjennya. Keduanya bekerja untuk masa bakti 2024-2028.

Dewi Larasati merupakan seorang pengacara internasional lulusan Universitas Indonesia (UI). Kariernya diwarnai di bidang hukum, mulai kantor hukum hingga perusahaan Multinational Corporation. Meski begitu, ia juga merupakan pegiat olahraga prestasi yakni Modern Pentathlon yang mana melibatkan olahraga berkuda.

Terakhir Dewi merupakan Ketua Modern Pentathlon Indonesia (MPI) Provinsi Jakarta. Ketika mengurus olahraga Moden Pentathlon, Dewi sempat terlibat Asian Games 2018 yang mana venuenya merupakan Stable berkuda, yakni Adria Pratama Mulya (APM) Equestrian Centre di Tigaraksa, Banten.

Selain itu, Dewi juga berkesempatan mengurus ekshibisi Modern Pentathlon pada Pekan Olahraga Nasional (PON) XX Tahun 2021 di Papua, yang diselenggarakan 2 hari yakni tanggal 8 – 9 Oktober 2021.

Terakhir, alumni Fakultas Hukum UI angkatan 1987 ini sempat terlibat pada Beach Triathle World Bali Competition 2022. Dengan kata lain, Dewi merupakan sosok ahli hukum internasional yang juga berpengalaman di dunia olahraga prestasi.

Perempuan berusia 65 tahun yang akrab disapa Tikke telah dekat dengan kuda sejak kecil. Ia mengenal olahraga berkuda ketika ikut dinas di Belanda dengan ibunya yang merupakan seorang diplomat.

Di tambah, kolaborasinya dengan Sang Sekjen untuk memajukan Equestrian di Tanah Air. Terlebih Equestrian merupakan olahraga yang dipertandingkan di Olimpiade yang mana Indonesia targetkan masuk peringkat 5 besar pada 2044.

Sekjennya, Budi Tulodo merupakan tokoh di Equestrian, seorang profesional dan bahkan masih bertanding sebagai atlet. Setidaknya tahun ini, Budi masih menunggangi kuda Nirwana pada pertandingan Show Jumping/ lompat rintangan Surabaya Jumping Master 2024 di Kenpark Equestrian Complex, Surabaya 29 Februari 2024.

Terakhir, pada Pekan Olahraga Nasional (PON) XXI Aceh-Sumut 2024, Budi menjadi rider bagi kuda Ormarine De Bourguignon pada pertandingan Equestrian di Jericho Stable. Ia mewakili kontingen Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY).

Selain sebagai atlet, Budi juga masih aktif sebagai Event Director kompetisi Kuda Hebat Indonesia (KHI) Jogja Istimewa Cup 2024 di KHI Stable, Kawedan, Bangunkerto, Turi pada 16 – 20 Oktober 2024.

Pengalamannya tentang perawatan kuda pun sudah mendunia, ketika bermukim di Amerika Serikat, Australia dan Belanda. Ia juga memegang Sertifikasi Farrier (ahli tapal kuda) dari American Farrier Association (AFA) yang dedikasinya diakui juga di Benua Eropa.

Visi, Misi dan Program Kerja

PP.Pordasi sejatinya merupakan anggota Fédération Equestre Internationale (FEI) yang kini dilanjutkan berafiliasi dengan Pordasi Equestrian. Adapun di bawah Ketum Dewi dan Sekjen Budi, Pordasi Equestrian memiliki mimpi ambisius.

“Menjadikan olahraga Equestrian Indonesia unggul di tingkat nasional dan internasional dengan mengembangkan organisasi yang solid, profesionalisme atlet, pembinaan berkelanjutan dan keberlanjutan industri olahraga berkuda yang mendukung kesejahteraan seluruh pelaku olahraga,” jelas Dewi ketika memaparkan visi Pordasi 2024-2028.

Untuk mencapai visi tersebut, terdapat lima hal yang menjadi prioritas Pordasi 2024-2028, yakni sempurnakan struktur organisasi serta masalah hukum sesuai AD/ART Pordasi Equestrian 2024, Penyelenggaraan kejuaraan nasional/internasional berkesinambungan untuk mendorong pembinaan atlet, pelatih serta kuda.

Kompetensi atlet, pelatih, wasit, juri, dan tenaga keolahragaan juga menjadi atensi melalui program pendidikan, pelatihan dan sertifikasi berstandar internasional.  sarana dan prasarana Equestrian juga dibangun dengan melibatkan sektor swasta. Di samping melaksanakan fokus kelima yakni, menjaga kesejahteraan pelaku olahraga, dan memastikan Sport Science dan melawan penggunaan Doping.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *