Olahraga Ternyata Bisa Tingkatkan Ketahanan Otak Akan Stress

sumber: medical news today

Ketika tengah mengalami stress, olahraga kerap menjadi salah satu cara untuk melepaskan stress dan ketegangan. Meskipun begitu, hingga saat ini masih belum ada peneliti yang secara jelas menjelaskan apa hubungan antara olahraga dan melepas stress secara ilmiah. Namun, sebuah penelitian baru-baru ini yang dilakukan pada tikus menemukan ada olahraga yang bisa meningkatkan ketahanan otak akan stress.

Penulis dari penelitian itu menjelaskan kalau penelitian tersebut membantu mengetahui mekanisme biologis bagaimana olahraga bisa memberikan dampak pada stress. Walaupun penelitian ini belum dilakukan pada manusia, namun para peneliti mengatakan ada dua cara untuk mendapatkan manfaat olahraga terhadap stress. Yaitu, dengan dilakukan secara rutin dan olahraga aerobik.

“Tidak olahraga sama sekali lalu tiba-tiba berlari 10 mil tidak sama dengan jogging 3 mil rutin beberapa hari sekali dalam seminggu selama beberapa bulan,” kata David Weinshenker dan Rachel Tillage, dikutip dari Inverse. Hal itu disebabkan meningkatkan intensitas olahraga tidak memberikan respon fisiologi dengan segera ketika stress.

“Jadi kesimpulannya kalau meningkatkan rutinitas olahraga tidak mempengaruhi stres kita dengan segera, tetapi membantu kita mengatasi stress dengan cara yang lebih sehat,” ujar Tillage. Pada penelitian itu ditemukan kalau galanin, protein penting di otak yang bertugas untuk mengatur stress dan suasana hati antara tikus dan manusia hampir mirip.

Mereka pun membagi tikus menjadi dua kelompok. Yang satu memiliki roda latihan di kandang mereka, yang satu lagi tidak. Tikus itu terus meningkatkan jarak mereka berlari di roda latihan sampai kemudian berlari sekitar 10 sampai 16 kilometer per hari. Ketika dihadapkan dengan situasi yang membuat stress, seperti memberikan kejutan kaki, tampak ada yang berbeda dari kedua kelompok itu.

Tikus yang berolahraga menunjukkan perilaku yang kurang cemas dibandingkan dengan mereka yang tidak. Selain itu, tikus yang berolahraga juga mengalami peningkatan galanain di lokus coeruleus, neutron di batang otak yang bertugas merespon stress. Namun uniknya, peningkatan galanin tidak mempengaruhi aspek lain dari perilaku tikus. Kemungkinan galanin hanya didapatkan ketika dalam keadaan stress tinggi.

Berdasarkan penelitian ini, para peneliti pun menyarankan untuk melakukan olahraga aerobik seperti berjalan, berlari, bersepeda atau berenang karena memiliki efek yang lebih besar untuk ketahanan stress. Olahraga pun perlu dilakukan secara rutin, misal beberapa kali seminggu.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *