PB ISSI Tunggu Jadwal Kualifikasi Olimpiade

PB ISSI masih menunggu kepastian Union Cycliste Internationale (UCI) terkait jadwal kualifikasi Olimpiade 2020 yang terimbas karena wabah COVID-19. Sambil itu, latihan terus digeber ISSI di Malang dan Banyuwangi.

UCI secara resmi meminta penyelenggara untuk menunda seluruh agenda balapan sepeda karena pandemi virus corona. Dari agenda itu, salah satunya merupakan ajang kualifikasi untuk multievent sejagat empat tahunan.

Manajer Pengurus Besar Ikatan Sport Sepeda Indonesia (PB ISSI), Oldy Sofyan Ali, mengatakan pelatnas balap sepeda sejatinya berencana bertolak ke Amerika Serikat pada April-Mei lalu. Tapi karena wabah yang terjadi secara global alhasil kegiatan itu ditunda.

“Waktu itu, kami akan ke Amerika. Itu sebelum ada COVID-19, tapi tidak jadi. Karena saat wabah itu muncul, satu bulan kemudian event-event internasional dibatalkan,” kata Oldy seperti dikutip detikSport.

“Kami juga tidak tahu apakah poin kualifikasi olimpiade untuk tahun depan diulang atau bagaimana. Kalau diulang seharusnya agenda mulainya tahun ini. Tapi sekarang ajangnya apa (tidak tahu). Jadi kami sampai sekarang belum mengerti kondisinya bagaimana,” dia menjelaskan.

Dibandingkan Asia, balapan sepeda di Eropa sudah dimulai. Akan tetapi, sebut Oldy, mereka tidak bisa mengikuti kualifikasi Olimpiade 2020 karena selain kelasnya beda juga berat di ongkos.

“Sulit karena kelasnya beda dan dari ongkos beda jauh. Di Australia juga belum ada. Kebanyakan kita kalau mengambil poin di kawasa Asia Tenggara, Australia, dan sebagian Asia. Seperti Jepang, Korea Selatan, dan China. Tapi UCI sampai saat ini belum mengumumkannya, baru Eropa yang jadwalnya sudah dipublis,” katanya.

Meskipun begitu, tim nasional balap sepeda saat ini sudah menjalani latihan normal di Banyuwangi dan Malang menatap kualifikasi Olimpade 2020 dengan menerapkan protokol kesehatan.

“Sudah sejak tiga pekan lalu anak-anak mulai latihan lagi. Jadi, so far latihan mereka tetap kami pantau dan kepada pelatih serta atlet diimbau perhatikan protokol kesehatan,” ujar Oldy.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *