Penyelenggaraan Kejurnas Pacu Kuda Pordasi Seri 1 Dipastikan pada Juli 2024 di DIY
PP.Pordasi memiliki beberapa agenda penting sebelum masa bakti 2020-2024 berakhir pada Munas Pordasi XIV November mendatang. Selain mempersiapkan Pekan Olahraga Nasional (PON) XXI Aceh-Sumut 2024, masih ada Kejurnas Pacu Kuda Pordasi Seri 1 dan Seri 2 yang harus diselenggarakan.
Pada audiensi terbatas, Menpora RI Dito Ariotedjo memberikan restu dan arahan kepada Triwatty Marciano selaku Ketum PP.Pordasi dan Aryo Djojohadikusumo selaku Ketua Pengprov Pordasi DKI Jakarta yang mengemban amanah Rakernas Pordasi pada November 2023 sebagai Ketua Penyelenggara Kejurnas, bahwa pelaksanaan Kerjurnas Pacu Kuda Pordasi Seri 1 Indonesia Derby diselenggarakan di Lapangan Pacu Kuda Sultan Agung Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) tanggal 14 dan 28 Juli 2024.
Hal tersebut disepakati Triwatty Marciano dan Aryo Djojohadikusumo tanggal 4 Juli 2024 di Kantor Kemenpora RI. Rangkaian selanjutnya, Kejurnas Pacu Kuda Pordasi Seri 2 dijadwalkan pada November 2024.
Namun sebelum Seri 2, masyarakat olahraga berkuda Pacu akan mengalihkan pandangan ke PON XXI Aceh-Sumut 2024. Pasalnya pertandingan Pacu Kuda paling bergengsi akan terselenggara di venue yang spesial pada PON XXI yaitu Lapangan Pacu H.M.Hasan Gayo, Blang Bebangka, Takengon, Aceh Tengah.
Venue Pacu Kuda dikerjakan oleh Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) dengan progres pengerjaan per Juni mencapai 52,66%. Di lintasan sepanjang 1.400 meter tersebut akan dilengkapi fasilitas seperti parkiran, jalan akses, dan ruang terbuka hijau.
Struktur bangunan baru dibuat untuk tribun beratap dengan kapasitas 6.500 penonton, tribun terbuka untuk 3..500 penonton, fasilitas atlet, ofisial, panitia pertandingan, menara steward, menara pengawas dan fasilitas penonton. Selain itu juga dilengkapi kandang, tempat mandi kuda, klinik, dan sebagainya.
Triwatty berharap suksesnya pertandingan Pacu Kuda pada PON XXI, baik secara penyelenggaraan, pertandingan dan juga perekonomian yang memberikan manfaat bagi daerah. Ke depan, venue tersebut harus dimanfaatkan untuk pembinaan sehingga mampu melahirkan atlet terbaik di samping menjadi bagian pengembangan Sport Industry dan Sport Tourism.