Pra-Rakernas Kedua PP.Pordasi digelar 13 Mei
Kurang dari seminggu, Rapat Kerja Nasional (Rakernas) Pengurus Pusat Persatuan Olahraga Berkuda Seluruh Indonesia (PP.Pordasi) akan segera digelar. Rakernas virtual pertama PP.Pordasi direncanakan pada 19 – 20 Mei 2020.
Persiapan yang dilakukan menjelang Rakernas 2020 tidak seperti biasanya. Pasalnya Rakernas virtual membutuhkan perhatian yang berbeda khususnya pada waktu penyelenggaraannya yang jauh lebih singkat ketimbang Rakernas secara langsung.
Selain itu, pembahasan pada Rakernas 2020 mendatang tidak hanya program kerja PP.Pordasi selama satu tahun. Ada amanah Munas 2020 yang harus diselesaikan pada Rakernas mendatang. Beberapa amanah Munas 2020 diberikan kepada kepengurusan PP.Pordasi 2020-2024. Amanah Munas 2020 yang pertama membahas terkait Anggaran Dasar/Anggaran Rumah Tangga (AD/ART) PP. Pordasi pada Komisi A.
Kemudian, Komisi B membahas terkait komisi-komisi di bawah PP. Pordasi, yaitu Komisi Pacu, Komisi Equestrian, Komisi Horseback Archery, Komisi Polo, dan Komisi Peternakan, Kesehatan dan Registrasi Kuda. Terakhir, Komisi C terkait urusan Dana dan Umum termasuk seluruh bidang yang mendukung kegiatan Komisi.
Mengingat minimnya waktu dan banyaknya agenda, maka Pra-Rakernas sangat penting untuk menyaring pembahasan pada Rakernas 2020. Diharapkan kesepakatan dicapai ketika Pra-Rakernas sehingga ketika Rakernas 2020 digelar, hanya lakukan pengesahan.
Penyelenggara Rakernas 2020 berharap banyaknya Kategori A yakni pembahasan yang hanya disahkan pada Rakernas 2020. Adapun Kategori lainnya yakni Kategori B dengan ketentuan pembahasan kembali di Rakernas 2020 dan Kategori C yang mana pembahasan dilakukan untuk Rakernas 2021.
Sebelumnya pada 12 Mei 2020, PP.Pordasi telah gelar Pra-Rakernas pertama. Pembahasan hari pertama tentang Anggaran Dasar/Anggaran Rumah Tangga (AD/ART) Pordasi, Komisi Polo dan Horseback Archery (HBA).
Pra-Rakernas tersebut membahas 31 materi yang mana 28 di antaranya telah menemui kata sepakat. Dengan begitu 28 poin pembahasan akan disahkan pada Rakernas 2020 mendatang. 3 poin pembahasan lainnya akan dibawa ke Rakernas 2020 untuk dibahas kembali. Adapun 2 poin pembahasan Komisi Polo akan dibahas pasca Rakernas 2020 dan diputuskan pada Rakernas tahun depan.
Pra-Rakernas berlanjut pada 13 Mei 2020 dengan hanya satu pembahasan yakni Komisi Pacu. Meski hanya satu, namun jumlah pembahasan terbilang banyak ketimbang Komisi yang digelar sehari sebelumnya.
Ketua Umum Triwatty Marciano memimpin Pra-Rakernas kali ini. Mengawali Pra-Rakernas, Triwatty bersyukur atas lancarnya rapat secara virtual, ”Komunikasi dua arah secara virtual seperti saat ini merupakan sebuah keberhasilan”
Pada Pra-Rakernas kali ini, disepakati beberapa hal. Terkait Kejuaraan Nasional (Kejurnas) ditetapkan syarat standar seperti venue dengan lebar lintasan 16 meter, panjang jalur lurus 350 meter dan jari-jari lapangan 80 meter. Triwatty berharap Kejurnas penuhi syarat-syarat demi terjaminnya keselamatan kuda dan joki.
Rakernas 2020 mendatang juga akan putuskan tuan rumah Kejurnas. Pengprov yang ingin mengajukan sebagai tuan rumah Kejurnas diharapkan mengirimkan proposal segera. “Dalam penentuan tender tersebut biasanya dilakukan sebelum Rakernas, di putuskan dan umumkan saat Rakernas, sebelum tanggal 15 harus sudah mengumpulkan Proposal.”, jelas Ketua Harian Alex Asmasoebrata.
Pembahasan lainnya terkait penyesuaian pada kondisi wabah Corona saat ini. Batasan usia pada kuda Derby adalah 3 tahun yang dihitung per 1 Agustus. Banyak kuda yang menjadi korban dengan kondisi belum kondusifnya pandemi Corona. Penundaan pertandingan membuat kuda yang awalnya masuk persyaratan usia menjadi gagal.
Menyikapi kondisi tersebut, Ketua Komisi Pacu Adhi Supit usulkan suatu penyesuaian berjudul “Indonesian 4year Champion”. Usulan tersebut didukung Triwatty, “Saya setuju dengan Pak Adhi, untuk diadakannya “Indonesian 4year Champion” sebagai penghormatan kepada para pemilik kuda, atlet dan kuda yang telah mempersiapkan Derby yang mengalami penundaan.”.
Menurut tim perumus asal Pengurus Provinsi (Pengprov) Yogyakarta, Harsoyo, tindakan serupa pernah terjadi ketika adanya penundaan akibat terjadinya Reformasi.
Selain itu, ada juga gagasan untuk menyelenggarakan Kejurnas tambahan yang perebutkan piala Presiden dan menteri-menteri. Sayangnya, pandemi Corona menjadi kendala saat ini.
Pada Pra-Rakernas kedua tahun 2020 terdapat 19 pembahasan yang mana hanya satu poin yang masuk kategori B. Sisanya telah tuntas di Pra-Rakernas dan siap disahkan pada Rakernas mendatang.